Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2019, 20:54 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Spanyol memutuskan untuk menarik kapal fregat miliknya dari armada tempur kapal AS yang sedang ditempatkan di Timur Tengah.

Penarikan tersebut berkaitan dengan peningkatan ketegangan yang terjadi antara Washington dengan Teheran.

Kabar penarikan kapal milik Angkatan Laut Spanyol itu pertama diberitakan surat kabar harian Spanyol, El Pais, yang telah dikonfirmasi AS.

"Untuk saat ini kapal fregat Mendez Nunez telah meninggalkan armada tempur USS Abraham Lincoln," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan AS, kepada AFP, Selasa (14/5/2019).

"Ini hanya penarikan sementara, yang diputuskan oleh Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles, selama kapal induk Amerika berada di zona ini," tambah juru bicara itu.

Baca juga: Pentagon Kirim Kapal Amfibi dan Sistem Rudal Patriot ke Wilayah Teluk

Kapal fregat Spanyol bergabung dengan armada kapal perang AS untuk menjalani latihan militer gabungan.

"Tidak ada kemungkinan konfrontasi atau aksi seperti perang yang dipertimbangkan (oleh Spanyol) dan untuk alasan itulah saat ini partisipasi mereka ditangguhkan," ujar juru bicara.

Pada 5 Mei lalu, Amerika Serikat mengumumkan akan mengerahkan Kelompok Kapal Serang USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pembom ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas "ancaman yang dipercaya direncanakan" oleh Iran.

Pada Jumat (10/5/2019), Pentagon kembali mengumumkan akan mengirimkan kapal amfibi USS Arlington yang mengangkut sistem peluncur rudal Patriot ke kawasan Teluk.

Washington bersikeras telah menerima laporan intelijen yang menyatakan Iran merencanakan semacam serangan di kawasan itu terhadap kepentingan AS dan sekutunya.

Menurut surat kabar El Pais, USS Abraham Lincoln saat ini sedang menuju Selat Hormuz yang mengarah ke Teluk Arab. Namun armada kapal AS itu akan melintasi selat tanpa kapal Spanyol.

"Spanyol tidak ingin secara tak sengaja terseret ke dalam konflik AS dengan Iran," lapor surat kabar itu.

Baca juga: Kirim Pesan untuk Iran, AS Berangkatkan Kapal Induk ke Timur Tengah

Peningkatan ketegangan antara AS dengan Iran terjadi dalam sepekan terakhir, setelah Iran mengumumkan akan meninggalkan sebagian kesepakatan nuklir 2015 dan kembali melakukan pengayaan uranium negaranya jika tidak ada kesepakatan baru dalam 60 hari.

Selain itu, di wilayah Teluk terjadi serangan sabotase yang menyebabkan empat kapal mengalami kerusakan, termasuk dua kapal tanker Arab Saudi.

Inggris, Perancis, dan Jerman, pada Senin (13/5/2019), telah mendesak AS untuk tidak meningkatkan ketegangan lebih lanjut atas kesepakatan nuklir Iran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com