CANBERRA, KOMPAS.com - Bank nasional Australia telah merilis lembar uang kertas baru pada Oktober tahun lalu.
Uang kertas dengan nominal 50 dollar Australia (sekitar Rp 500.000) itu diklaim memiliki tingkat keamanan tinggi yang menyulitkan untuk dipalsukan.
Namun, tujuh bulan setelah diluncurkan dan resmi beredar di masyarakat, baru diketahui adanya kesalahan pada lembar uang kertas tersebut.
Lembaran uang kertas dengan warna kuning dan hijau itu memuat sejumlah fitur keamanan untuk menjaga keasliannya, salah satunya adalah cetakan mikro teks pidato oleh anggota parlemen perempuan pertama Australia, Edith Cowan. Teks tersebut adalah pidato pertama Cowan pada 1921.
Baca juga: Cegah Pemalsuan, Jepang Terapkan Teknologi Canggih pada Uang Kertas Baru
Dalam naskah tersebut terdapat kalimat "Saya berdiri di sini hari ini di posisi unik sebagai perempuan pertama di parlemen Australia. Ini adalah tanggung jawab besar".
Namun dalam kata "tanggung jawab" yang seharusnya tertulis "responsibility", ternyata tertulis menjadi "responsibilty" atau kehilangan satu huruf "i".
Meski lembar uang baru tersebut dibuat dengan teknologi canggih, namun ternyata teknologi itu tidak termasuk dalam pengecekan ejaan.
Jika bukan karena seorang pendengar radio bermata tajam yang melaporkannya, bukan tidak mungkin kesalahan pada lembar uang kertas itu tak pernah terungkap.
Akan tetapi, meski telah menyadari adanya kesalahan tersebut, bank nasional Australia tidak memiliki rencana untuk menarik lembar uang kertas baru itu dari peredaran.
"Reserve Bank of Australia telah menyadarinya dan kesalahan ejaan itu akan diperbaiki pada cetakan berikutnya," kata salah seorang juru bicara bank nasional Australia, dikutip AFP.
Sebaliknya, bukan tidak mungkin lembar uang baru tersebut justru akan banyak dicari para kolektor uang karena kesalahan cetakan yang ada.
Baca juga: 5 Tahun Ditabung di Celengan, Uang Kertas Rp 12 Juta Rusak Dimakan Rayap
Edith Cowan memainkan peran penting dalam memenangkan suara untuk wanita di Australia Barat dan dia dipilih menjadi anggota parlemen perempuan pertama negeri Kanguru itu pada usia 60 tahun.
Terpilihnya Cowan sebagai anggota parlemen juga berperan penting dalam membuka profesi di bidang hukum dan bidang lainnya bagi kaum perempuan Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.