Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Tahun Hilang, Potongan Batu Stonehenge Akhirnya Dikembalikan

Kompas.com - 08/05/2019, 18:32 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,BBC

LONDON, KOMPAS.com - Bagian hilang dari salah satu batu raksasa Stonehenge, yang hilang selama penggalian pada 60 tahun lalu kini telah dikembalikan ke monumen kuno itu.

Diwartakan CNN, Rabu (8/5/2019), inti dari sebuah batu yang diambil pada 1958 telah tidak diketahui keberadaannya.

English Heritage menyebut, dengan kembalinya bagian itu dapat membantu para ahli dalam mengungkap sumber batu sarsen yang pakai untuk menciptakan monumen ribuan tahun lalu.

Baca juga: Kerangka 131 Babi Buktikan Stonehenge adalah Tempat Pesta Neolitikum

Selama proses penggalian pada 1950-an, terdapat retakan pada salah satu batu sarsen dan perbaikan dilakukan untuk memperkuatnya.

Inti batu dibor sebelum batang logam dimasukkan untuk menjaga batu tetap berdiri.

Namun, seorang karyawan dari perusahaan yang melakukan perbaikan itu, Robert Phillips, tetap menyimpan inti batu sepanjang 108 cm. Dia bahkan memajangnya di dinding kantornya selama bertahun-tahun.

Kemudian, Phillips membawa benda itu ketika pindah ke New York. Secara total, pria yang kini tinggal di Florida tersebut telah menyimpannya selama 60 tahun.

Suatu hari, pria tersebut ingin mengembalikan bagian batu ke Stonehenge pada malam ulang tahunnya yang ke-90.

"Hal terakhir yang kami harapkan adalah mendapat telepon dari seseorang dari AS," kata kurator English Heritage, Heather Sebire.

"Dia memberi tahu kami bahwa mereka memiliki potongan Stonehenge," lanjutnya.

"Mempelajari DNA inti Stonehenge dapat membantu kami tahu lebih banyak tentang dari mana batu sarsen sangat besar itu berasal," imbuhnya.

Profesor David Nash dari Bright University yang memimpin studi inti batu Stonehenge mengatakan, kemungkinan batu sarsen berasal dari berbagai lokasi.

"Kisah konvensional menunjukkan batu semua berasal dari Marlborough Downs yang relatif dekat," katanya, seperti dikutip dari BBC.

"Tetapi hasil awal dari analisis kami menunjukkan, sebenarnya sarsen mungkin berasal dari lebih dari satu lokasi," ujarnya.

Stonehenge diperkirakan berusia 4.500 tahun. Situs itu berhasil diselamatkan dari kehancuran setelah pemilik tanah Cecil Chubb memberikannya kepada negara pada 26 Oktober 1918.

Baca juga: Indonesia Juga Punya Stonehenge di Bori Kalimbuang, Toraja Utara

Sejak itu, situs tersebut menjadi tujuan wisata populer, menarik pengunjung dan peniliti.

Salah satu putra Phillips, Robin, berharap dua inti batu lainnya dapat ditemukan dan dikembalikan.

"Akan sangat menarik untuk mengetahui ke mana dua inti lainnya, atau memang jika ada potongan lain di luar sana yang mungkin dikembalikan suatu hari," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com