Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Fenomena "Perdagangan Pengantin", Pakistan Tangkap 8 Warga China

Kompas.com - 07/05/2019, 17:21 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

LAHORA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Pakistan menangkap 8 warga negara China karena diduga memperdaya gadis-gadis muda untuk menikah dan memaksa mereka melakukan pelacuran.

Kepada kantor berita AFP, Selasa (7/5/2019), para perempuan Pakistan itu ditipu agar mau terlibat dalam pernikahan palsu. Mereka kemudian dipaksa masuk dalam dunia prostitusi di China.

Badan Investigsi Federal Pakistan (FIA) menyatakan, empat warga Pakistan yang diduga membantu memfasilitasi pernikahan palus itu juga ditangkap.

Baca juga: Kisah Pria Penjual Popcorn Asal Pakistan yang Sukses Merakit Pesawatnya Sendiri

Juru bicara FIA mengatakan, penyelidikan masih berlanjut dan kemungkinan tersangka yang ditangkap akan bertambah.

Human Rights Watch meningkatkan kekhawatiran soal perdagangan "pengantin" dari Pakistan ke China melalui laporan pada bulan lalu.

Lembaga tersebut kala itu meminta pemerintah Pakistan harus waspada.

"Sangat mirip dengan pola perdagangan 'pengantin' ke China dari setidaknya lima negara Asia lainnya," demikian bunyi laporan HRW.

Seperti diketahui, puluhan ribu perempuan muda dari negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Myanmar menikahi pria China setiap tahunnya.

Pada bulan lalu, saluran berita Pakistan juga menyoroti kekhawatiran yang berkembang tentang masalah tersebut.

Pernikahan palsu itu sudah mulai menyasar pusat perjodohan di Lahore, di mana keluarga miskin akan menikahkan anak perempuan mereka dengan pria China.

Sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan uang dan visa.

"China bekerja sama dengan lembaga penegak hukum Pakistan untuk menindak pusat perjodohan ilegal," demikian pernyataan Keduutaan Besar China di Pakistan.

"Kami mengingatkan warga China dan Pakistan untuk tetap waspada dan tidak ditipu," lanjutnya.

Baca juga: Sebarkan HIV Lewat Jarum Suntik, Dokter di Pakistan Ditangkap

Dalam situs webnya, Kementerian Luar Negeri AS menilai Pakistan tidak memenuhi standar minimum untuk penghapusan perdagangan manusia.

Namun, otoritas Pakistan melalukan upaya signifikan untuk memberantasnya.

Selain perdagangan perempuan ke China, Pakistan juga bergulat dengan perdagangan anak-anak ke negara Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab.

Di negeri itu, anak-anak Pakistan biasanya dipekerjakan sebagai joki unta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com