Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Iran: Kapal Induk AS Bisa Tenggelam dengan Rudal Akurat Kami

Kompas.com - 07/05/2019, 11:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

TEHERAN, KOMPAS.com - Politisi Iran Alaeddin Boroujerdi mengklaim kekuatan militer negaranya setara dengan Amerika Serikat (AS) dalam wawancara yang disiarkan Minggu (5/5/2019).

Boroujerdi yang pernah menjabat sebagai wakil menteri luar negeri mengomentari pernyataan Penasihat Keamanan AS John Bolton bahwa Washington mengirim satuan tempur.

Kapal induk USS Abraham Lincoln dan pesawat pembom taktis bakal dikerahkan ke Teluk Persia sebagai bentuk "pesan" bahwa AS siap membalas jika Iran menyerang sekutu mereka.

Baca juga: Kirim Pesan untuk Iran, AS Berangkatkan Kapal Induk ke Timur Tengah

Kepada Tehran Times via Newsweek Senin (6/5/2019), Boroujerdi mengatakan pengerahan kapal induk itu merupakan bukti Washington mengakui kemampuan militer mereka.

Dia berkoar bahwa Teheran mendapatkan kemenangan dalam Perang Iran-irak (1980-1988) meski negara Barat saat itu memberikan dukungan kepada Irak.

"Kami telah mendapatkan banyak hal. Jika kapal induk AS berbuat kesalahan, bisa kami tenggelamkan menggunakan rudal jelajah presisi kami," tegas dia.

Dia melanjutkan, mengajak perang dengan Iran sama seperti bermain dengan api. "Semuanya bakal terbakar. Tidak hanya Iran saja," lanjut Boroujerdi.

Dalam pernyataannya, Bolton menuturkan keputusan mengirim tim tempur kapal induk USS Abraham Lincoln merupakan respon atas sejumlah indikasi yang meresahkan.

"Kami memberi pesan tegas jika Iran menyerang kepentingan AS maupun sekutunya, maka dia akan menghadapi serangan berkelanjutan," ancam Bolton.

Analis mengungkapkan pengiriman kapal induk itu merupakan kegiatan rutin. Namun nada Bolton menyiratkan AS berkeinginan untuk menampilkan kekuatan penuhnya kepada Iran.

Presiden Dewan Nasional Iran Amerika Jamal Abdi berkata, Bolton adalah politis cerdas yang bisa memanipulasi sistem birokrasi lebih baik dari pemerintahan Presiden Donald Trump yang lain.

Dia memutar pengerahan yang sifatnya rutin menjadi bentuk provokasi kepada Iran. "Kami sekali lagi melihat Bolton beroritentasi untuk bersiap perang," katanya.

Sementara pendiri sekaligus Ketua Geopolitical Futures George Friedman menjelaskan Washington hanya membalas serangkaian provokasi yang dilakukan Iran.

Dia mencontohkan roket yang ditembakkan Hamas ke wilayah Israel adalah Iran. Kemudian ketegangan di Lebanon. Karena itu, AS berusaha mengurangi tensi dengan menekan balik Iran.

Sejak menjabat pada 2017, Trump sudah menampilkan sikap keras kepada Teheran. Di antaranya pada Mei tahun lalu, dia menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.

Trump juga bekerja sama dengan Israel serta Arab Saudi yang selama ini dianggap sebagai rival utama Iran di kawasan Timur Tengah.

Baca juga: Iran Ingin Berteman dengan Rival Beratnya Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com