Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria India Pukuli Istrinya yang Pilih Partai Berkuasa dalam Pemilu

Kompas.com - 07/05/2019, 09:23 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pria warga sebuah desa di negara bagian Jharkhand, India memukuli istrinya karena memilih Partai Bharatiya Janata (BJP) dalam pemilu.

Pria ini murka karena sang istri menentang keinginannya agar dia memilih partai lain ketimbang BJP yang dipimpin PM Narendra Modi itu.

Akibat dipukuli, sang istri kemudian melapor ke polisi yang langsung menggelar investigasi.

Korban bernama Sahana Khatoon (46) adalah istri dari Kudus Ansari, warga desa Chanho, negara bagian Jharkand.

Baca juga: Cari Istri yang Hilang, Pria India Bersepeda 750 Kilometer

Menurut surat laporan itu, Ansari meminta istrinya untuk memberikan suara ke gambar "tangan" yang merupakan lambang Partai Kongress.

Namun, Sahana justru memilih BJP karena merasa tertarik dengan kebijakan-kebijakan yang sudah dibuat partai tersebut.

Saat pulang dari TPS, dia menceritakan pilihannya kepada teman-temannya. Sayangnya, teman-teman Sahana menyampaikan hal itu kepada Ansari dan seluruh warga desa.

Tak butuh waktu lama, keputusan Sahana memilih BJP menyebar dan dia dikecam seluruh penduduk desa yang mayoritas adalah pendukung Partai Kongres.

"Kamu tak pantas tinggal bersama kami di desa ini," demikian kata penduduk desa kepada Sahana.

Warga desa juga menyampaikan protes kepada Ansari yang dianggap tak bisa mengarahkan istrinya.

Sejumlah laporan mengatakan, saat Ansari marah saat Sahana menjelaskan alasannya memilih BJP.

Dia mengatakan, memilih BJP karena keinginannya sendiri. Jawaban inilah yang berujung pada pemukulan yang terjadi pada Sabtu akhir pekan lalu. Menurut Sahana, warga desa juga ikut memukuli dirinya.

Baca juga: Pria India Nekat Tinggalkan Pelaminan demi Bermain Sepak Bola

Tak lama setelah kejadian itu, Sahana meninggalkan kediaman orangtuanya dan pergi ke kantor polisi setempat untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Kami sudah menerima laporan itu dan tindakan akan kami ambil setelah melakukan investigasi," kata perwira kepolisian setempat Rajendra Rajak kepada media lokal, Senin (6/5/2019).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com