KUNDUZ, KOMPAS.com - Taliban mengutus seseorang untuk melakukan bom bunuh diri dan beberapa pria bersenjata untuk menyerang markas polisi di Afghanistan, Minggu (5/5/2019).
Diwartakan kantor berita AFP, serangan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 40 orang lainnya.
Insiden dimulai dengan ledakan keras di markas kepolisian di Pul-i-Khumri, sekitar 250 km utara Kabul. Terlihat gumpalan asap besar di langit.
Baca juga: Afghanistan Rilis Daftar Delegasi untuk Bertemu Taliban di Doha
"Bentrokan belum berhenti," kata anggota dewan provinsi Baghlan, Assadullah Shahbaz.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid juga menyatakan hal yang sama.
"Beberapa pejuang Taliban lainnya saat bentrok dengan pasukan Afghanistan," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Nasrat Rahimi menyatakan, beberapa pejuang Taliban telah berhasil menembus markas polisi.
Dua hari sebelumnya, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menawarkan gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan kepada Taliban.
Taliban menyatakan, tidak akan meletakkan senjata mereka menjelang Ramadhan.
"Gencatan senjata hanya akan dibahas setelah kesepakatan soal penarikan pasukan asing dirampungkan," kata juru bicara politik Taliban, Suhail Shaheen, kepada Reuters.
Seperti diketahui, program Resolute Support Mission di Afghanistan terdiri dari 17.000 pasukan, dengan sekitar setengahnya berasal dari AS.
Sementara, ada sejumlah tentara AS yang juga beroperasi di Afghanistan melalui misi kontra-terorisme.
Baca juga: Taliban Larang Palang Merah dan WHO Beroperasi di Afghanistan
Kini pembicaraan antara Taliban dan utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad memasuki hari keempat pada Minggu (5/5/2019).
Kedua pihak itu sedang berupaya menuntaskan kesepakatan terkait penarikan pasukan asing meninggalkan Afghanistan, dengan imbalan gencatan senjata.
Pembicaraan antara pemerintah dan Taliban membahas soal jaminan negara itu tidak akan pernah lagi digunakan sebagai "surga aman" bagi kelompok teror.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.