Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hancur Akibat Konflik Bosnia, Masjid Aladza Dibuka Kembali

Kompas.com - 05/05/2019, 17:42 WIB
Veronika Yasinta

Editor

FOCA, KOMPAS.com - Ribuan orang menghadiri pembukaan kembali masjid terkenal di Bosnia, setelah hampir tiga dekade semenjak hancur selama perang 1992-1995.

Masjid Aladza di Kota Foca, Bosnia, menjadi target serangan di awal konflik sebagai bagian dari rencana pasukan Serbia Bosnia untuk menciptakan negara yang murni secara etnis.

Selama perang 1992-1995, total ada 12 masjid yang hancur. Sementara, masjid peninggalan abad ke-16 itu dianggap sebagai mahakarya arsitektur Ottoman.

Proyek restorasi telah memakan waktu beberapa tahun, dengan bantuan keuangan dari sejumlah negara, di antaranya Turki.

Baca juga: Seperti di Garut, Bosnia Juga Punya Bukit Piramida Raksasa

Masjid ini dibangun sekitar tahun 1550 dan terus bertahan hingga diledakkan dengan dinamit oleh pasukan Serbia Bosnia.

Pada tahun lalu, seorang mantan tentara Serbia Bosnia dikenai dakwaan atas perannya dalam meledakkan bangunan bersejarah itu.

Bagian dari struktur asli bangunan masjid, yang dibuang setelah mengalami kehancuran, telah digali dan dimunculkan lagi.

Sebelum perang, jumlah warga Muslim lebih dari setengah populasi di kota Foca yang berjumlah 41.000 jiwa.

Namun, sekarang ada lebih dari 1.000 orang Muslim yang tinggal di kota itu.

Kota Foca menjadi terkenal karena pembunuhan massal atas warga non-Serbia yang terjadi di kota tersebut selama konflik.

Selama perang, namanya berganti nama menjadi Srbinje tetapi pada 2004, Pengadilan Tinggi Bosnia memutuskan untuk memulihkan nama aslinya.

Anggota Komunitas Islam Bosnia memuji pembukaan kembali situs bersejarah tersebut.

"Hari ini kita menyaksikan harapan bahwa masyarakat akan menemukan kedamaian lagi di tempat ini," kata ketua komunita tersebut Husein Kavazovic.

Baca juga: Rumitnya Politik Bosnia, Negeri dengan Tiga Presiden

Menteri Kebudayaan Turki, Mehmet Nuri Ersoy juga menanggapi pembukaan kembali masjid tersebut.

"Rasisme dan kebencian dapat merusak bangunan apa pun, tetapi tidak dapat menghancurkan budaya hidup berdampingan yang dipelihara selama berabad-abad," katanya.

Utusan khusus AS untuk Bosnia mengatakan bangunan itu sekarang akan berfungsi sebagai suar bagi rekonsiliasi untuk generasi mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com