Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Naruhito, Kaisar Baru Jepang yang Humoris dan Piawai Bermain Biola

Kompas.com - 01/05/2019, 14:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - "Dia akan menjadi kaisar yang fantastis," ucap Keith George. Seorang pengacara di Virginia Barat, Amerika Serikat (AS), mengomentari temannya Naruhito.

Ya. Tepat tengah malam tadi (1/5/2019), Naruhito yang sebelumnya bergelar Putra Mahkota kini resmi menjadi kaisar ke-126 dalam sejarah monarki Jepang.

Diberitakan AP via CBC, Naruhito menggantikan sang ayah Kaisar Akihito yang memutuskan untuk turun takhta sehari sebelumnya (30/4/2019). Menjadi kaisar pertama yang mundur sejak Kaisar Kokaku pada 1817.

Baca juga: Putra Mahkota Naruhito Jadi Kaisar Jepang, Selamat Datang Era Reiwa

Naruhito, kaisar pertama yang belajar di luar negeri, dianggap sebagai pemimpin monarki Jepang yang modern mengingat orangtuanya mendobrak sejumlah tradisi.

Akihito dan Permaisuri Michiko yang merupakan awalnya merupakan perempuan biasa memilih untuk membesarkan anak mereka alih-alih memercayakannya kepada pengasuh kekaisaran.

Mereka pun mendukung Naruhito ketika memutuskan untuk berkuliah di Universitasa Oxford Inggris, di mana dia meneliti sistem transportasi Sungai Thames antara 1983-1985.

George yang merupakan teman Naruhito semasa berkuliah di Oxford mengungkapkan sang kaisar baru adalah sosok yang bersahaja sekaligus peduli dengan orang lain.

Namun, dia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang putra mahkota kerajaan tertua dunia itu. "Dia tentu tidak akan melupakan teman-temannya ketika menjadi kaisar," terang George.

Dia mengingat Naruhito sebagai sosok yang humoris dan kecintaan terhadap musik. George dikenal sebagai pemain banjo dan penyuka musik country. Sementara Naruhito piawai bermain biola.

Bahkan berdasarkan gambar yang pernah dirilis Reuters, Naruhito pernah tampil bersama orkestra pada konser Gakushuin School Corporation di Tokyo pada April 2012.

Shiraishi, seorang pegawai bank yang merupakan pemain cello menuturkan keputusan Naruhito untuk memainkan biola menunjukkan orang seperti apa dia.

Saat memberikan tulisan di brosur konser, Naruhito mengungkapkan dia memahami biola tidak bisa berdiri sendiri. Melainkan membutuhkan yang lain untuk menciptakan harmoni.

Baca juga: Memulai Era Baru di Jepang, Begini Pidato Pertama Kaisar Naruhito

"Sangat membahagiakan ketika saya akhirnya memilih biasa sebagai teman karena saya bisa bertemu dengan banyak orang dan memainkan musik bersama," terang Naruhito.

Shiraishi menjelaskan Naruhito merupakan sosok pembicara dan pendengar yang sama baiknya. Naruhito, kata Shiraishi, tidak ingin diperlakukan layaknya bintang.

"Dia memberi kekuatan kepada orang-orang melalui bicaranya. Dia tidak ingin diperlukan istimewa. Malah, dia ingin berbaur dan bekerja bersama," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com