Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.800 Penambang di Afrika Selatan Terperangkap di Bawah Tanah

Kompas.com - 01/05/2019, 11:54 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Sky News

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Sekitar 1.800 penambang terjebak di bawah tanah di Thembelani, Rustenberg, Afrika Selatan.

Mereka merupakan pekerja perusahaan pertambangan Sibanye Stillwater, yang merupakan salah satu dari produsen emas terbesar di dunia.

Melansir dari Sky News, para penambang itu terperangkap pada Selasa (30/4/2019) setelah beberapa rel yang sedang diangkut terlepas dan jatuh sehingga menghalangi jalan keluar dari tambang.

Baca juga: Harapan Pupus untuk Temukan 13 Penambang India yang Terjebak Banjir

Tidak ada cedera serius yang dilaporkan. Namun, para pekerja berupaya memindahkan rel dan memeriksa kerusakan yang terjadi.

Juru bicara Sibanye, James Wellsted mengatakan jika pada bagian lubang terowongan rusak, para pekerja harus keluar melalui poros yang berada di Khuseleka yang berjarak sekitar 4 km.

Dia tidak menjelaskan berapa lama para penambang itu bisa keluar dari bawah tanah.

Wellsted menyatakan, mereka telah mendapatkan persediaan makanan dan air.

Sementara itu, Kementerian Pertambangan Afrika Selatan menyatakan sedang memantau situasi dan kondisi terowongan harus diperiksa sebelum karyawan dapat dikeluarkan.

Asosiasi Pekerja Ritel dan Konstruksi (AMCU) mempercayakan pihak berwenang untuk menyelamatkan para penambang.

"Doa bagi para pekerja tambang dan kami berharap serta yakin mereka akan diangkat ke permukaan secepat mungkin," demikian bunyi pernyataan asosiasi.

"Kami yakin pihak keamanan akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini," lanjurnya.

Baca juga: Kawanan Monyet Liar Teror Pasien Rumah Sakit di Afrika Selatan

Keselamatan merupakan masalah utama dalam penambangan di Afrika Selatan. Hal tersebut bahkan menjadi perhatian bagi investor.

Pada Mei 2018, gempa bumi di operasi tambang emas Sibanye menewaskan 7 penambang sehingga memunculkan tekanan kepada perusahaan untuk meningkatkan keselamatan kerja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com