Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah dan Saudara Dalang Teror Bom Sri Lanka Meledakkan Diri Saat Diserbu Tentara

Kompas.com - 29/04/2019, 15:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KALMUNAI, KOMPAS.com - Keluarga dalang ledakan bom Sri Lanka yang terjadi pekan lalu dilaporkan tewas dalam baku tembak antara terduga teroris dengan aparat.

Operasi gabungan polisi dan tentara Sri Lanka menyerbu rumah di kawasan Kalmunai yang diduga menjadi markas kelompok National Thawheeth Jamaath (NJT).

NJT merupakan kelompok yang dianggap bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri pada perayaan Minggu Paskah (21/4/2019) yang menewaskan 253 orang itu.

Baca juga: Pascaserangan Bom, Sri Lanka Larang Warga Kenakan Penutup Wajah

Dalam penyerbuan yang digelar Jumat petang waktu setempat (26/4/2019), terdapat 15 orang tewas dalam kontak senjata dengan aparat, dengan tiga di antaranya meledakkan diri.

Empat sumber kepada Reuters via Sky News Minggu (28/4/2019) berkata Zainee Hashim, Rilwan Hashim, dan Mohamed Hashim mengaktifkan bom bunuh diri saat diserbu.

Ketiganya disebut sebagai ayah serta saudara Zahran Hashim, terduga otak serangan ledakan bom di gereja dan hotel mewah yang hingga saat ini belum terkonfirmasi keberadaannya.

Sumber yang berasal dari kepolisian itu mengungkapkan ketiga orang itu sempat viral di media sosial di mana mereka menyerukan untuk melakukan teror.

Amaq, media propaganda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), juga menyebut ayah dan anak itu dalam klaim mereka dengan nama Abu Hammad, Abu Sufyan, dan Abu al Qa'qa.

Dalam klaim ISIS ketiga orang itu melepaskan tembakan ke arah polisi dan tentara yang menyerbu. "Setelah mereka lelah dan kehabisan amunisi, barulah mereka meledakkan diri," ujar kelompok itu.

Selain tiga orang itu, enam anak-anak dan tiga orang perempuan juga masuk dalam 15 korban tewas dalam penyerbuan rumah yang diduga sebagai pabrik bom bunuh diri tersebut.

Sementara seorang gadis dan perempuan yang diyakini sebagai istri serta putri Zahran dilaporkan berada dalam kondisi kritis dan saat ini tengah mendapat perawatan.

ISIS kemudian mengklaim 17 "orang tidak percaya" dibunuh oleh milisi mereka dalam baku tembak. Klaim yang langsung mendapat bantahan dari sumber penegak hukum.

Selepas baku tembak, polisi dan pasukan Sri Lanka kemudian menyisir markas terduga teroris, dan menemuakn detonator, bahan peledak, seragam militer, hingga bendera ISIS.

Bahan pembuat bom, stik gelignite, ribuan bola besi, panji maupun seragam ISIS ditemukan di rumah terpisah yang berada di satu kawasan, demikian keterangan sumber tersebut.

NJT dan kelompok lain, Jamathei Millathu Ibrahim (JMI) ditetapkan sebagai organisasi terlarang berdasarkan dekrit presiden segera setelah serangan terjadi pada Minggu Paskah.

Baca juga: PM Sri Lanka: Negara Akan Segera Kembali Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com