Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Disebut Eksekusi 4 Pejabat yang Bocorkan Informasi ke AS

Kompas.com - 25/04/2019, 08:21 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Daily Mail

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan memerintahkan eksekusi oleh regu tembak terhadap empat pejabat kementerian luar negeri.

Diwartakan Daily Mail, Rabu (24/4/2019), mereka diklaim telah menjual informasi ke AS sebelum pertemuan yang gagal antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un di Vietnam.

Kim Jong Un disebut menyalahkan kegagalan KTT dengan Trump di Hanoi akibat informasi yang bocor.

Baca juga: Trump Wacanakan Pertemuan Ketiga dengan Kim Jong Un

Satu dari empat pejabat tersebut telah ditembak mati di Pyonyang pada awal bulan ini.

Laporan media setempat menyebutkan, eksekusi mati terhadap para pejabat itu disaksikan oleh anggota Partai Buruh Korea (WPK) dan Tentara Rakyat Korea.

Berita soal eksekusi mati itu menyebar setelah pejabat bidang perdagangan Jepang baru kembali dari Korea Utara.

Selain itu, media Korea Utara juga melaporkan adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, dikabarkan telah diturunkan jabatannya setelah KTT Hanoi.

Penasihat utama Kim Jong Un dan negosiator kunci mengenai denuklirisasi juga telah dicopot dari jabatannya awal bulan ini.

Sebelum membuat sejumlah keputusan itu, Kim dilaporkan berkunjung ke tempat kelahiran ayahnya, Kim Jong Il, pada awal bulan ini.

Lokasi yang berdekatan dengan Gunung Paekdu ini merupakan tempatnya untuk merenungkan manuver politik penting.

Baca juga: Kim Jong Un: Saya Datang ke Rusia dengan Perasaan Seluruh Rakyat Saya

Pada bulan lalu, media pemerintah Korea Utara untuk pertama kalinya akhirnya mengakui kegagalan pertemuan antara Kim Jong Un dan Trump di Hanoi.

"Rakyat di dalam dan di luar negeri... merasa menyesal, menyalahkan AS atas pertemuan yang berakhir tanpa kesepakatan," tulis sebuah editorial yang diterbitkan KCNA.

Korea Utara meminta AS untuk mencabut sanksi yang berdampak bagi kehidupan dan perekonomian rakyatnya sebelum melakukan denuklirisasi penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com