Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sri Lanka Minta Kepala Kepolisian dan Menhan Mundur

Kompas.com - 24/04/2019, 19:47 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOLOMBO, KOMPAS.com - Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, Rabu (24/4/2019), meminta dua pejabat tinggi keamanan negeri itu mengundurkan diri terkait tragedi bom Minggu Paskah.

Sejumlah sumber mengatakan, dua pejabat yang diminta mundur itu adalah kepala kepolisian dan menteri pertahanan.

Sebelumnya, Sirisena mengatakan, para pejabat keamanan yang menerima informasi dari intelijen asing soal kemungkinan adanya serangan tidak menyampaikan hal itu kepadanya.

Baca juga: Terkuak, India Peringatkan Sri Lanka 1 Jam Sebelum Ledakan Bom Terjadi

Sirisena kemudian berjanji untuk membuat perubahan besar pucuk pimpinan pasukan keamanan Sri Lanka.

Pada Rabu (24/4/2019) ketua parlemen Sri Lanka Lakshman Kiriella mengatakan, para pejabat senior secara sengaja menahan informasi intelijen itu.

Kiriella mengatakan, informasi rencana serangan terhadap gereja, hotel, dan politisi itu diterima dari intelijen India pada 4 April lalu.

Pada 7 April, Presiden Sirisena memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional tetapi informasi itu tidak disampaikan dalam rapat.

Media setempat dan para menteri mengatakan, perselisihan antara Presiden Sirisena dan PM Ranil Wickremesinghe mengakibatkan terhambatnya alur informasi.

Tahun lalu, Sirisena memecat Wickremesinghe dan mengangkat mantan presiden Mahinda Rajapaksa sebagai perdana menteri.

Namun, kemudian Sirisena dipaksa untuk mendudukkan kembali Wickremesinghe di jabatannya.

Pengeboman yang menargetkan warga minoritas Kristen Sri Lanka dan para tamu sejumlah hotel mewah itu menewaskan 359 orang.

Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) mengklaim, berada di belakang serangan terkordinasi itu.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Pernah Belajar di Inggris dan Australia

Sebelumnya, pemerintah Sri Lanka menuding kelompok Islam radikal lokal sebagai pelaku dan sudah menangkap puluhan orang.

Perlahan-lahan detil para pelaku mulai muncul termasuk sembilan orang yang menjadi pengebom, salah satunya perempuan, adalah orang-orang berpendidikan dan datang dari keluarga mapan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com