Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anak Miliarder Denmark Tewas dalam Pengeboman di Sri Lanka

Kompas.com - 22/04/2019, 16:41 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC,Mirror

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Miliarder Denmark Anders Holch Polvsen kehilangan tiga dari empat anaknya dalam serangan teror di Sri Lanka.

Keluarga Povlsen sedang mengunjungi Sri Lanka untuk merayakan liburan Paskah. Nama-nama ketiga anak Povlsen sejauh ini belum dipublikasikan.

"Sayang sekali kami bisa mengkonfirmasi hal itu (kematian tiga anak Povlsen)," kata seorang juru bicara Bestseller, merek fesyen internasional milik Polvsen.

Baca juga: Selidiki Serangan Bom, Presiden Sri Lanka Segera Tunjuk Komite Investigasi Khusus

"Kami meminta Anda menghormati privasi keluarga dan kami tak memiliki komentar lain," tambah sang juru bicara kepada BBC.

Selain merupakan pemilik Bestseller, Povlsen juga menjadi pemegang saham terbesar ASOS (AsSeenOnScreen).

ASOS adalah pengecer pakaian dan kosmetika terbesar di Inggris yang mempekerjakan tak kurang dari 3.000 orang.

Tak hanya itu, pria terkaya di Denmark ini juga memiliki banyak properti di Skotlandia.

Di sana, Povlsen memiliki puluhan properti termasuk Kastil Aldourie yang terletak tak jauh dari Loch Ness.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Denmark, Senin (22/4/2019) bahwa tiga warga negaranya tewas dalam pengeboman itu.

Serangan bom yang menimpa tiga gereja dan tiga hotel itu menewaskan 290 orang dan  melukai setidaknya 500 lainnya.

Baca juga: Komunitas Muslim Sri Lanka Serukan Hukuman Maksimal Bagi Para Pelaku Teror Bom

Serangan itu diduga dilakukan tujuh pengebom bunuh diri tetapi sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Namun, pemerintah Sri Lanka menyebut, kelompok radikal Islam National Thowheed Jamaath berada di balik aksi teror itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC,Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com