Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Bunuh Diri Mantan Presiden Peru Dibacakan di Pemakamannya

Kompas.com - 20/04/2019, 09:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

LIMA, KOMPAS.com - Sebuah surat bunuh diri mantan Presiden Peru Alan Garcia (69) yang membantah telah melakukan korupsi dibacakan di prosesi pemakamannya pada Jumat (19/4/2019).

Pemakaman Garcia digelar dua hari setelah dia menembak kepalanya sendiri di saat polisi datang ke kediamannya untuk menahan sang mantan presiden atas tuduhan suap.

Skandal yang menjerat sejumlah politisi di Amerika Selatan itu juga menyebabkan seorang mantan presiden lain Peru Pedro Pablo Kuczynski (80) dipenjara tiga tahun terkait kasus pencucian uang Odebrecht.

Baca juga: Hindari Penangkapan, Mantan Presiden Peru Tembak Kepala Sendiri

Odebrecht adalah konglomerasi Brasil yang terdiri atas berbagai bisnis seperti permesina, konstruki, kimia, dan petrokimia.

Pada Juni 2015, pemerintah Brasil menahan mantan CEO Odebrecht, Marcelo Odebrecht, terkait pemberian suap kepada perusahaan minyak Brasil, Petrobras.

Marcelo kemudian diadili dan dinyatakan terbukti memberi suap 30 juta dolar AS kepada beberapa eksekutif Petrobras. Dia akhirnya dipenjara sealam 19 tahun 4 bulan.

Kembali ke pemakaman Alan Garcia, dalam prosesi itu surat terakhir sang mantan presiden dibacakan sang putri Luciana.

"Saya sudah melihat yang lain digiring dengan tangan diborgol dan hidup menderita. Namun, Alan Garcia tak akan menderita karena ketidakadilan atau sirkus," demikian Luciana membacakan surat ayahnya sambil terisak.

Alan Garcia yang menjadi presiden pada 1985-1990 lalu pada 2006-2011 memiliki karier politik yang panjang dan kontroversial.

"Saya mewariskan kepada anak-anak saya harga diri dari keputusan ini. Kepada kolega saya, ini adalah tanda kebanggaan," tulis Garcia.

"Dan, tubuh saya sebagai tanda penghinaan kepada musuh-musuh saya, karena saya sudah menyelesaikan misi yang diberikan kepada saya," masih isi surat Garcia.

Garcia menuduh, pemerintah Peru menggunakan investigasi korupsi sebagai cara untuk mempermalukan, melecehkan, dan tidak berusaha mencari kebenaran.

"Orang lain menjual diri mereka, tetapi bukan saya," kata Garcia.

Dalam surat itu, Garcia menyebut dirinya adalah korban dan menuding lawan-lawannya menjadi penyebab kondisinya saat itu.

"Lalu dia mengorbankan diri demi kebaikan partai," kata sejarawan Juang Luis Orengo kepada radio RPP.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com