Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Penamaan Bayi Diserang, 16 Orang Tewas

Kompas.com - 16/04/2019, 20:15 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

LAGOS, KOMPAS.com - Sebanyak 16 orang tewas dan 14 lainnya terluka setelah sekelompok orang bersenjata menembaki sebuah pesta untuk memberi nama bayi.

Kepolisian, Selasa (16/4/2019), mengatakan, ini adalah aksi kekerasan terbaru antara petani dan peternak di wilayah tengah Nigeria.

Sejumlah warga mengatakan, dalam insiden yang terjadi di negara bagian Nasarawa itu, di antara korban tewas termasuk orangtua dan bayi yang akan diberi nama itu.

Baca juga: Pria Terkaya di Nigeria Tarik Uang Rp 140 Miliar dari Bank demi Yakinkan Dirinya Kaya

Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (14/4/2019) malam itu, orang-orang bersenjata itu menembaki para tamu yang merayakan kelahiran si bayi di desa Numa, wilayah Akwanga, Nasarawa.

"Serangan terjadi ketika sejumlah orang sedang menggelar pesta malam itu," kata wakil kepala kepolisian Nasarawa, Umar Shehu Nadada.

"Orang-orang tak dikenal itu menewaskan 16 orang dan melukai 14 orang lainnya," tambah Nadada.

Numa, desa pertanian kampung halaman kelompok etnis Mada, telah lama bertikai dengan para peternak etnis Fulani. Sehingga warga setempat yakin pelaku penembakan adalah etnis Fulani.

"Kami yakin penyerang adalah suku Fulani. Mereka berpura-pura datang sebagai tamu perayaan itu," ujar Emmanuel Kato, seorang warga.

"Saat pesta berlangsung mereka mengeluarkan senjata dan mulai menembaki para tamu," tambah Kato.

Kato mengatakan, di antara korban tewas terdapat pasagnan suami istri dan bayinya yang baru lahir serta seorang perempuan hamil.

Philip Gyunka, senator yang mewakili daerah itu mengatakan, serangan itu merupakan dampak dari konflik antara etnis Mada dan Fulani.

Baca juga: Di Nigeria, Anak Perempuan Diiklankan di Facebook untuk Dijual

Negara bagian Nasarawa, sama seperti tetangganya Benue dan Plateau, adalah bagian dari "sabuk tengah" yang memisahkan wilayah mayoritas Muslim di utara dan Kristen di selatan.

Selama bertahun-tahun, wilayah tersebut dihantui kekerasan antara para peternak Fulani dan petani yang memperebutkan tanah, tempat merumput, dan sumber air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com