Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Peta yang Mengubah Dunia...

Kompas.com - 15/04/2019, 15:32 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Sebelum berkembangnya aplikasi berbasis navigasi dan peta digital di ponsel pintar, kita masih menggunakan peta fisik untuk membantu mencari daerah tujuan.

Peta memberikan gambaran kepada penggunanya mengenai luas wilayah, jarak, kota yang ada, kota terdekat, hingga kondisi alam yang digambarkan dengan warna yang berbeda.

Ternyata, penggunaan peta sudah ada sejak zaman dulu untuk mengetahui wilayah hingga menuliskan daerah yang berhasil dikuasai.

Berikut sejumlah peta tua dalam sejarah kartografi yang mengubah dunia:

1. Peta dunia Babilonia

Peta Babiloniawikipedia Peta Babilonia

Peta dunia paling awal dituliskan dalam prasasti tanah liat yang berada di kota kuno Babilonia pada 600 SM. Prasasti tersebut berbentuk seperti persegi yang memiliki ukuran tak lebih dari 20 sentimeter.

Dalam prasasti terlihat peta bumi berbentuk seperti gambar cakram datar yang dikelilingi oleh lautan dan sungai.

Sementara itu, Babilon dan Sungai Efrat digambarkan di tengah sebagai sepasang persegi panjang. Kota Assyria dan Susa ditampilkan sebagai gumpalan bundar kecil.

Pada luar cakram terdapat potongan segitiga yang menggambarkan pulau-pulau terjauh. Sementara itu, tulisan paku yang ada dalam tabel tersebut menggambarkan tanah yang dihuni oleh binatang buas mitologis Babilonia.

Baca juga: Bukti Baru Mengonfirmasikan Pembakaran Yerusalem oleh Babilonia

2. Peta geografi Ptolemaeus

Peta PtolemaeusHistory Peta Ptolemaeus
Manusia telah mencoba membuat sketsa peta selama ribuan tahun. Namun, Claudius Ptolemaeus tercatat sebagai orang pertama menggunakan matematika dan geometri untuk memetakan bumi secara manual.

Melalui tangannya, Ptolemaeus menghasilkan ilmu geografi. Dia menghasilkan buku teks delapan volume yang mencangkup beberapa peta dengan prinsip matematika dan geometri.

Dalam buku tersebut menggambarkan beberapa wilayah dunia dengan Samudra Hindia yang digambarkan sebagai laut utama. Ptolemaeus mengalami kesalahan karena masih banyak laut di dunia yang belum dijelajahi saat itu.

Selain itu juga tergambar 8.000 nama tempat yang berbeda-beda seperti daerah di sekitar Islandia dan Korea yang semuanya diplot dengan titik-titik geometris garis lintang dan bujur.

Sayangnya tak ada peta yang dibuat oleh Ptolemaeus, yang bertahan sampai sekarang. Peta itu hilang dan tak ditemukan.

Baru pada abad ke-12 orang Yunani mulai memproyeksikan peta baru sesuai dengan koordinat Ptolemaeus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com