Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Perawat yang Disekap ISIS, Selandia Baru Kerahkan Pasukan Khusus

Kompas.com - 15/04/2019, 07:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru mengumumkan mereka mengerahkan pasukan khusus untuk mencari dan menyelamatkan seorang perawat yang ditawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Detil penculikan Louisa Akavi terus disimpan hingga Palang Merah meminta kejelasan mengenai nasibnya beserta dua orang pria Suriah yang bersama dengannya.

Diberitakan AFP dan BBC Minggu (14/4/2019), Akavi, Nabil Bakdounes, dan Alaa Rajab di mana dua nama terakhir adalah warga Suriah diculik pada Oktober 2013.

Baca juga: ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Pasar Buah di Pakistan

Mereka bagian dari rombongan Palang Merah yang membawa bantuan ke fasilitas medis di Idlib, barat laut Suriah, ketika kelompok bersenjata menghentikan konvoi.

Total ISIS saat itu menangkap tujuh orang, dengan empat orang dibebaskan keesokan harinya. Palang Merah menyatakan, terdapat bukti Akavi masih hidup pada akhir 2018.

Berdasarkan laporan New York Times, terdapat saksi mata yang menjelaskan Akavi berada di klinik Sousa, salah satu desa terakhir yang dikuasai ISIS.

Sejumlah saksi mata menuturkan Akavi melakukan tugas medis di klinik dan rumah sakit, menunjukkan dia sudah tidak lagi ditempatkan dalam sel.

Sementara nasib Bakdounes dan Rajab yang berstatus sebagai sopir perawat 62 tahun yang sudah melakoni 17 misi kemanusiaan itu hingga kini masih belum diketahui.

Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters menuturkan informasi penculikan sengaja tidak dirilis karena khawatir nasib ketiganya bakal berakhir lebih buruk.

Karena yakin masih hidup itulah, Peters yang juga Menteri Luar Negeri menjelaskan mereka menerjunkan tim kecil pasukan khusus untuk melacak lokasinya.

Pasukan Operasi Khusus Selandia Baru telah mengunjungi sejumlah titik di Suriah dari waktu ke waktu untuk mencari perkembangan informasi mengenai Akavi.

"Tim non-kombat ini bakal memfokuskan diri menemukan lokasi Akavi disekap, dan mencari peluang terbaik jika bisa mengeluarkannya," papar Peters.

Sementara Direktur Operasi Palang Merah Dominik Stillhart mengatakan agar siapa pun yang bisa memberitahukan keberadaan Akavi agar bisa menghampiri pihaknya.

Dalam wawancara dengan media Selandia Baru pada 2010, Akavi memaparkan awalnya dia merasa pekerjaannya berat. Namun lama kelamaan menjadi ringan.

Akavi merupakan perawat yang kenyang pengalaman di zona konflik. Dia pernah bertugas di Bosnia, Somalia, hingga Afghanistan, lolos dari serangan di Chechnya pada 1996.

Baca juga: Rencana Irak Adili Anggota Asing ISIS dengan Imbalan Uang Dikecam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com