Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, Presiden Israel Mulai Gelar Konsultasi Partai Politik

Kompas.com - 12/04/2019, 22:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Presiden Israel Reuven Rivlin dikabarkan akan mulai berkonsultasi dengan partai-partai politik untuk memutuskan siapa yang akan ditunjuk membentuk pemerintahan selanjutnya, pada Senin (15/4/2019) pekan depan.

Kecuali terjadi keadaan yang tidak terduga, tugas pembentukan pemerintahan kemungkinan besar akan diserahkan kepada perdana menteri Benjamin Netanyahu, yang didukung partai-partai sayap kanan, yang unggul dalam perhitungan sementara.

Disampaikan kantor kepresidenan Israel, Jumat (12/4/2019), Presiden Rivlin menyatakan akan memerintahkan konsultasi terbuka untuk pengawasan publik.

Baca juga: Partai Sayap Kanan Unggul, Netanyahu Berpeluang Menangi Pemilu Israel

"Pertemuan dengan partai-partai akan disiarkan secara langsung di semua platform demi memastikan transparansi untuk warga Israel," kata presiden dalam bahasa Inggris.

Pembicaraan yang rencananya akan digelar di kediaman resmi presiden di Yerusalem tersebut akan diawali dengan Partai Likud yang dipimpin Netanyahu dan diikuti Aliansi Biru Putih yang mengusung mantan jenderal militer Benny Gantz.

Dalam perhitungan suara sementara, Partai Likud unggul dalam perolehan suara dan meraih 36 dari 120 kursi di parlemen. Sedangkan pesaingnya, Aliansi Biru Putih mendapat 35 kursi.

Sisanya merata di antara partai-partai sayap kanan dan agama, serta yang mendukung aliansi oposisi.

"Pertemuan dengan partai-partai kecil akan berlanjut sepanjang Senin dan Selasa pekan depan," tulis pernyataan kantor kepresidenan.

Di akhir konsultasi, Presiden Rivlin akan mengumumkan siapa yang akan dia undang untuk membentuk koalisi yang layak. Presiden harus membuat keputusan paling lambat pada 24 April.

Selanjutnya, pihak yang ditunjuk presiden akan memiliki waktu 28 hari untuk membentuk pemerintahan, dengan masa perpanjangan hingga 14 hari.

Komite Pemilihan Pusat, yang maish memperbarui angka-angka perhitungan dengan suara dari tentara aktif, para tahanan, diplomat luar negeri, dan pelaut, memperingatkan bahwa hasil perhitungan masih sangat mungkin untuk berubah sampai batas akhir pengumuman pada 17 April.

Dilansir AFP, selama lebih dari 70 tahun sejarah Israel, belum pernah sekalipun terjadi dalam pemilu adanya satu partai politik yang mampu meraih kemenangan mayoritas mutlak tanpa koalisi.

Baca juga: Presiden Palestina Berharap Ada Perdamaian Melalui Pemilu Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com