Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Buah di Pakistan Diserang Bom Bunuh Diri, 20 Orang Tewas

Kompas.com - 12/04/2019, 19:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

QUETTA, KOMPAS.com - Setidaknya 20 orang dilaporkan tewas, sementara 48 lainnya luka-luka, akibat ledakan bom bunuh diri di sebuah pasar buah yang ramai di Pakistan, Jumat (12/4/2019).

Insiden serangan bom bunuh diri di Kota Quetta, Provinsi Balochistan, itu diduga menargetkan kaum minoritas etnis Syiah Hazara.

Dilansir AFP, sebuah faksi Taliban Pakistan mengklaim serangan tersebut, yang mengatakan mereka bekerja sama dengan kelompok Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), yang berada di balik berbagai serangan berdarah terhadap Muslim Syiah di Pakistan.

Provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, merupakan provinsi terbesar dan termiskin di Pakistan yang kerap menjadi markas bagi kelompok pemberontak etnis, sektarian, dan separatis.

Baca juga: Pakistan Tuduh India Rencanakan Agresi Militer pada Pertengahan April

Menteri Dalam Negeri Balochistan Zia Ullah Langu mengatakan, ledakan tersebut merupakan bom bunuh diri. Dia juga mengkonfirmasi jumlah korban dan mengatkan bahwa dua di antara korban tewas adalah anak-anak.

Sementara disampaikan kepala polisi Baluchistan, Mohsin Butt, delapan orang korban merupakan warga minoritas Hazara.

Salah seorang saksi mengatakan bahwa bom meledak di sebuah lokasi tempat barang-barang dimuat ke dalam truk untuk didistribusikan di sekitar pasar.

"Saat itu saya sedang memasukkan muatan ke dalam truk, saat kemudian terdengar suara ledakan keras dan tanah tempat saya berdiri bergetar dan saya pun terjatuh," ujar Irfan Khan, seorang pekerja yang kini sedang dirawat di rumah sakit.

"Asap hitam memenuhi sekitar dan saya tidak bisa melihat apa-apa. Saya hanya mendengar suara orang berteriak minta tolong," tambahnya, dikutip AFP.

Pejabat senior polisi, Abdul Razaq Cheema mengatakan, ledakan bom bunuh diri itu menargetkan lingkungan Hazarganji di Quetta, di mana komunitas Hazara membentuk sekitar 500.000 dari 2,3 juta penduduk.

Sementara dari Amnesti Internasional mengatakan, ledakan tersebut menjadi pengingat yang menyakitkan dari banyak serangan yang pernah diderita komunitas Hazara Guetta selama bertahun-tahun.

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata Pakistan, Seorang Pria Ditahan Polisi India

Amnesti juga menyayangkan pihak pemerintah yang tidak memenuhi janjinya untuk memindahkan komunitas itu ke tempat yang lebih aman.

"Setiap kali ada janji bahwa akan ada tindakan untuk melindungi mereka, setiap kali pula janji-janji itu tidak terwujudkan," kata Omar Waraich, wakil direktur Amnesti Internasional untuk wilayah Asia Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com