Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Digugat, Sapi-sapi di Bavaria Tetap Boleh Pakai Kalung Lonceng

Kompas.com - 12/04/2019, 13:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

BERLIN, KOMPAS.com - Sapi-sapi di sebuah peternakan di Bavaria, Jerman tetap diizinkan mengenakan kalung dengan bel berdentang meski seorang tetangga mengeluhkannya.

Keputusan pengadilan di Muenchen itu merupakan pukulan bagi pasangan suami istri asal kota kecil Holzkirchen yang pertama kali mempermasalahkan bel sapi ini lima tahun lalu.

Mereka mengatakan, sapi-sapi milik peternak sapi perah Regina Killer kerap membuat mereka bangun di malam hari karena lonceng di kalung mereka.

Baca juga: Sejumlah Sapi di Belanda Diajari Kencing di Toilet, Ini Alasannya...

Pasangan yang tak disebutkan namanya itu juga mengeluhkan bau kotoran sapi lengkap dengan serangga yang merubungnya.

Dalam sidang di pengadilan, kuasa hukum mereka memainkan rekaman suara lonceng kalung sapi yang memiliki kekuatan lebih dari 70 desibel.

Namun, pengadilan menganggap bukti yang diajukan pengacara itu tidak meyakinkan.

Pasangan ini juga tidak merasa puas dengan kesepakatan degan Regina Killer pada 2015 yang isinya menjauhkan sapi-sapi itu setidaknya 20 meter dari properti milik mereka.

"Ini adalah masalah tradisi kami. Jika begini terus maka semua akan hilang di Bavaria," kata Regina kepada harian Suddeutsche Zeitung.

Regina dan kuasa hukumnya bersikukuh bel di kalung sapi-sapi itu berguna untuk mencari mereka saat pergi terlalu jauh.

Dengan mendengarkan dentangan lonceng itu, peternak mengetahui lokasi sapi-sapi mereka meski di malam hari.

Baca juga: Bangkai Sapi Mengambang di Laut Kejutkan Para Turis Pulau Tenerife

Sementara itu, pernyataan Regina ini didukung seorang polisi Bavaria Ilse Aigner.

"Sapi, dengan kalung belnya, adalah bagian dari kehidupan masyarakat pedesaan kita," kata Ilse.

Sedangkan wali kota Holzkirchen Olaf von Lows mengatakan, sapi merumput merupakan hal lazim di kawasan itu dan merupakan pilar penting sektor pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com