"Saya tidak pernah terganggu dengan masa lalu. Tapi saya benci dia harus menjalani waktu di penjara," ujarnya.
"Saya percaya semua orang harus diberikan kesempatan kedua," kata Sammy.
"Dia merupakan orang terbaik yang pernah saya temui. Dia tidak pernah menyembunyikan yang terjadi dari siapa pun, imbuhnya.
Sammy pada akhirnya mengetahui, sang suami dikeluarkan dari sekolah pada usia 13 tahu dan kemudian terlibat dalam geng.
Dia tidak hanya dikirim ke penjara dua kali karena menyebabkan cedera tetapi juga karena luka berbahaya.
Dia telah menggigit hidung dan telinga orang-orang. Ketika mencapai usia 17 tahun, dia sudah berurusan dengan ekstasi dan heroin.
Stephen juga menceritakan bagaimana gengnya terlibat dalam perang wilayah dengan pengedar lain yang dipimpin oleh John Dookie.
Ketika keadaan menjadi lebih runyam di antara mereka, pada 14 Februari 1997, dia mengatur pertemuan Dookie.
Selama pertemuan itu, Dookie ditikam di perut dan dipukuli habis-habisan oleh gengnya. Namun, Stephen memanggil mobil polisi untuk menyelamatkan nyawa Dookie, meski dia meninggal dua hari kemudian.
Sementara bukan hanya dia saja yang menikamnya, Stephen tetap dihukum karena pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara.
"Stephen membenci apa yang terjadi malam itu, dan dia merasa dia tidak punya jalan keluar dari kehidupan yang dijalaninya," tutur Sammy.
Meskipun masa lalunya kejam, pasangan ini menjadi pasangan resmi dan Sammy memuji Stephen karena sikapnya yang romantis. Perempuan itu juga mengakui pada awalnya keluarganya waspada terhadap pernikahan mereka.
"Dia biasa membelikan saya bunga setiap akhir pekan dan buah setiap Rabu karena ada pasar petani tempat dia bekerja," kata Sammy.
Stephen begitu memuji istrinya yang dapat menerima, mendukung, dan selalu bersamanya melewati hari-hari tersulit.
"Saya melalui depresi dan kegelisahan berlebihan, dan dia selalu mendukung saya. Kencan pertama kami sangat luar biasa dan menjadi dasar bagi kami sekarang ini," ujarnya.