Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Kumpulkan Para Pejabat Tinggi Korea Utara, Ada Apa?

Kompas.com - 10/04/2019, 11:40 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memanggil para pejabat tinggi Partai Buruh untuk hadir dalam pertemuan pada Rabu (10/4/2019).

Diberitakan media pemerintah, KCNA, pertemuan para pejabat tinggi itu untuk membahas "situasi tegang yang sedang terjadi".

Rapat dengan para pejabat tinggi Korea Utara itu digelar menyusul pertemuan Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Hanoi, Vietnam pada Februari lalu yang tidak menghasilkan kesepakatan.

Serta usai digelarnya pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dengan Trump di Washington.

Kendati demikian, KCNA menyebut rapat yang digelar Kim Jong Un bersama para pejabat tingginya lebih dimaksudkan untuk membahas masalah perekonomian Korea Utara dan upaya Pyongyang untuk meningkatannya.

Baca juga: Kim Jong Un Diyakini Bakal Berkunjung ke Rusia dalam Waktu Dekat

Dalam rapat pendahuluan dengan para pejabat senior pada Selasa (9/4/2019), Kim Jong Un menginstruksikan agar para pejabat menunjukkan sikap yang sesuai sebagai ahli perubahan dan pembangunan di bawah situasi tegang saat ini.

Serta meminta mereka untuk menindaklanjuti panduan strategis partai yang baru. Demikian dilaporkan KCNA dan dikutip AFP.

Pada April tahun lalu, Kim Jong Un telah mendeklarasikan "panduan strategis baru" dari Partai Buruh menjadi "pembangunan konstruksi ekonomi" setelah target pengembangan nuklirnya tercapai.

"Ketua Kim Jong Un telah membuat analisis mendalam terkait hal-hal yang membutuhkan solusi mendesak dalam partai dan negara," tulis KCNA.

Ditambahkan media tersebut, pertemuan pejabat tinggi pada Rabu ini diharapkan akan memutuskan orientasi baru dan langkah perjuangan sejalan dengan situasi perubahan yang berlaku.

Agenda pertemuan pejabat tinggi partai penguasa itu digelar menjelang pembukaan hasil pemilihan legislatif yang akan dilakukan Kamis (11/4/2019).

Pengamat politik Korea, Cheong Seong-chang, dari Sejong Institute menilai, akan sulit bagi Kim Jong Un untuk menentukan arah kebijakan baru selama pemerintahan AS di bawah Trump masih terus menyatakan untuk melanjutkan dialog.

Baca juga: Penduduk Korea Utara ke TPS untuk Ikut Pemilu, Siapa yang Dipilih?

Sebaliknya, pertemuan pejabat tinggi pada Rabu tersebut berpeluang menghasilkan perombakan dalam jajaran pejabat tinggi Korea Utara, termasuk utusan utama, Kim Yong Chol, yang dianggap paling bertanggung jawab dalam kegagalan pertemuan di Hanoi.

"Hal itu akan memberi sinyal lampu hijau jika dia (Kim Yong Chol) digantikan dengan sosok yang lebih fleksibel dan praktis. Tetapi jika dipertahankan, pembicaraan denunklirisasi akan berjalan tak mudah," ujar Cheong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com