KOMPAS.com - Setelah Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke luar angkasa, Amerika Serikat termotivasi untuk melakukan langkah serupa.
AS tentu tak ingin kalah dari Uni Soviet dalam misi menjelajahi antariksa. Persaingan pada era Perang Dingin itu dikenal dengan sebutan "space race".
Langkah pertama yang dilakukan Badan Antariksa AS atau NASA adalah membuat program yang dikenal sebagai "Project Mercury". Proyek ini dibuat dengan tujuan mengorbit pada bumi.
Berbagai upaya disiapkan, dari uji coba hingga keberhasilan pertamanya. Inilah fakta menarik Proyek Merkuri:
Seekor simpanse berusia 5 tahun yang diberi nama "Ham" disiapkan. Ham diberikan sarapan susu kental, vitamin dan telur untuk stamina.
Primata seberat 16 kilogram tersebut disiapkan menjalani misi bergengsi dan mencatatkan namanya dalam sejarah penerbangan antariksa.
Simpanse memang diberikan pelatihan khusus. Setelah mereka berhasil menyembuhkan penyakit dan parasit, tim dokter melacak perkembangan dengan X-Ray secara berkala.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Simpanse Bernama Ham Mencapai Luar Angkasa
Selain itu, tim dokter juga memberikan pemeriksaan jantung, otot, telinga-hidung, dan tenggorokan secara teratur. Semua persiapan ini dilakukan di Holloman Aerospace Medical Center, yang terletak di New Mexico.
Akhirnya ia meluncur pada 31 Januari 1961. Ham ditempatkan pada sebuah kapsul ruang angkasa Project Mercury MR-2 NASA.
Ham bepergian ribuan kilometer di atas bumi. Ia menjadi simpanse pertama yang berada di luar angkasa.
Namun, setelah perjalanan bersejarah itu Ham dipindahkan ke Kebun Binatang Carolina Utara hingga ia meninggal pada usia 26 pada 1983.
Salah satu yang ditekankan dalam tes ini adalah mengenai ketahananan, kesehatan dan psikologi calon astronot ketika berada di antariksa.
Selain itu juga ada tes tulis, wawancara dan tinjauan riwayat kesehatan yang terus dipantau dari hari ke hari.