PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Para pemimpin Singapura dan Malaysia berjanji untuk bekerja sama menyelesaikan perselisihan atas wilayah udara dan batas-batas laut.
Seperti diketahui, hubungan kedua negara berantakan sejak Malaysia mengeluarkan Singapura dari Federasi Malaysia pada 1965, mengakhiri persatuan yang singkat dan penuh badai dari bekas koloni Inggris.
Ketegangan naik turun selama bertahun-tahun, namun sedikit terguncang sejak Mahathir Mohamad kembali memimpin Malaysia setelah memenangkan pemilu pada tahun lalu.
Baca juga: Demi Bayar Utang Negara, Mahathir Bakal Jual Aset Malaysia
Tapi, ketegangan meningkat lagi beberapa bulan lalu setelah Singapura mendukung Malaysia mengirim kapal pemerintah ke perairannya.
The Lion City kemudian mengusulkan prosedur pendaratan baru di bandara yang Malaysia klaim akan melanggar wilayah udaranya.
Perselisihan kembali mereda dalam beberapa hari terakhir setelah dua negara bertetangga itu menangguhkan klaim maritim untuk memungkinkan perundingan.
Prosedur pendaratan yang kontroversial pun juga ditangguhkan jelang kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ke Malaysia, Selasa (9/4/2019).
Setelah Mahathir dan Lee mengadakan pembicaraan di Putrajaya, keduanya menyambut baik langkah untuk meredakan ketegangan.
"Kami sepakat menyelesaikan masalah yang mengkhawatirkan secara pertemanan dan konstruktif," ujar Mahathir, seperti diwartakan kantor berita AFP.
Singapore PM @leehsienloong arrives at Perdana Putra, Putrajaya for talks with Dr Mahathir (@chedetofficial) for the 9th Malaysia-Singapore Leaders’ Retreat. pic.twitter.com/Ww0LtD7G8u
— BERNAMA (@bernamadotcom) 9 April 2019
Pernyataan pria berusia 93 tahun itu pun disetujui oleh Lee.
"Sebagai tetangga dekat, Singapura dan Malaysia harus menghadapi masalah yang muncul dari waktu ke waktu," katanya.
"Tapi asalkan kami dapat mengatasinya dengan semangat konstruktif, kami dapat mengelola efek sampingnya," tuturnya.
Baca juga: Singapura Tutup Tempat Pengolahan Air di Johor
Keduanya juga mengumumkan pembicaraan soal batas maritim yang akan dimulai dalam sebulan.
Ikatan hangat di antara para dua negara bertetangga yang hangat di bawah pemerintahan Najib Razak dengan cepat mulai berselisih sejak kembalinya Mahathir.
Beberapa pengamat melacak kembali permusuhan Mahathir terhadap Singapura pada hubungannya yang kacau dengan pendiri negara itu, Lee Kuan Yew.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.