Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Alat Semprot Aerosol Diperkenalkan..

Kompas.com - 08/04/2019, 12:58 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Hari ini 156 tahun lalu, tepatnya pada 8 April 1862, seorang penemu asal Philadelphia, Amerika Serikat bernama John D Lynde mematenkan alat semprot aerosol dalam botol yang kini marak digunakan dalam kemasan parfum atau cat semprot.

Alat yang menggunakan prinsip aerosol ini digunakan untuk membuat cairan dalam botol bercampur dengan gas hingga dapat dikeluarkan setelah disemprotkan.

Dilansir dari ecnmag, konsep awal temuan ini menggunakan botol dan pipa yang digunakan untuk membawa cairan keluar. Cairan akan "dipaksa" naik oleh tekanan gas ketika semprotan ditekan oleh jari atau tangan. Hasilnya, cairan akan keluar dan menjaga gas tetap berada di dalam botol.

Namun tampaknya konsep ini juga punya dampak berbahaya. Karena berisi gas bertekanan tinggi, tentunya mengakibatkan benda ini mudah meledak dan terbakar apabila disimpan dalam tempat yang tak sesuai dan jika kena panas yang melebihi batas.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Diresmikan

Inspirasi

Percobaan penambahan gas ke dalam cairan sebenarnya sudah dilakukan pada 1772. Ketika itu, ilmuwan Inggris Joseph Priestly berhasil melakukan percobaan untuk menggabungkan air dengan gas.

Dilansir dari The Daily Telegraph, melalui teknik tersebut akhirnya Priestly berhasil membuat air berkarbonasi dan dimasukkannya dalam sebuah tong besar.

Air berkarbonasi ini memiliki banyak manfaat, terutama digunakan oleh Angkatan Laut Inggris untuk dicampurkan dengan jeruk nipis guna mencegah penyakit kudis dalam pelayaran.

Konsep John D. Lyndeecnmag Konsep John D. Lynde

Berawal dari situlah, John D Lynde mulai terinspirasi untuk mengembangkan sistem aerasi atau penambahan udara/oksigen namun dikemas dalam wadah yang lebih kecil.

Bedanya, hal yang dilakukan oleh Lynde adalah dengan mengembangkan media tempat keluarnya cairan, bukan wadah untuk menampung cairan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbangan Pertama Melintasi Gunung Everest

Konsep berkembang

Setelah mendapatkan paten, penemuan dari Lynde dinilai mendapatkan pengaruh yang besar. Akibatnya banyak dari penemu lain yang mencoba mengembangkan penemuan ini.

Seorang penemu asal Norwegia bernama Erik Rotheim berhsil mengembangkan kaleng aerosol pada 1927. Kaleng ini mampu diberikan cairan bertekanan tinggi. Adapun, spray-nya mengembangkan penemuan dari John D. Lynde.

Produsen cat asal Oslo di Norwegia, Alf Bjerke, juga mulai produksi komersial untuk konsep aerosol ini. Cat yang dimasukkan dalam kaleng dengan ujung menggunakan dispenser/spray yang mampu mengalirkan cat ke luar. Ketika ditekan, cat akan keluar berupa butiran-butiran halus kecil.

Pada 1941, perusahaan insektisida juga menggunakan konsep ini. Mereka membuat obat insektisida yang juga dimasukkam dalam kaleng bertekanan tinggi aerosol yang mempu mengeluarkan cairan ketika dipencet bagian spray-nya.

Sampai hari ini, konsep semprotan dispenser aerosol banyak digunakan dalam berbagai produk seperi parfum, cat, pilok, cairan insektisida, hingga gas mini untuk kebutuhan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com