Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Balapan Burung Dara di China, Olahraga Bernilai Miliaran Rupiah

Kompas.com - 07/04/2019, 13:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Setiap hari, Zhang Yajun bakal bangun sekitar pukul 04.00, dan secara hati-hati membawa kandang bambu berisi 76 ekor merpati balap.

Kandang bambu itu bakal dimasukkan ke dalam van, di mana Zhang bakal membawanya ke tempat sejauh 200 km dari apartemennya di Beijing, dan melepaskannya.

Ya. Zhang tengah melatih burung dara miliknya guna bersiap menyongsong musim balapan yang bakal digelar Oktober dan November mendatang.

Baca juga: Seekor Merpati Balap Belgia Terjual Rp 20 Miliar dalam Lelang Online

Diwartakan CNN Minggu (7/4/2019), balap burung dara merupakan olahraga populer di China, dan total hadiah uang yang diperebutkan bernilai miliaran rupiah.

Zhang merupakan satu dari 100.000 peternak merpati balap di Beijing, berdasarkan keterangan Sun Yan, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Merpati Balap Distrik Changping.

"Balapan burung dara tidak hanya sekadar budaya. Namun juga olahraga," terang Sun. Jumlah uang yang diperebutkan cukup besar.

Karena itu sempat muncul laporan penjualan merpati balap asal Belgia bernama Armando seharga 1,4 juta dollar AS, sekitar Rp 19,7 miliar, kepada penawar China.

Armando yang disebut sebagai Lewis Hamilton-nya merpati balap itu merupakan burung dengan kemampuan terbang jarak jauh yang mumpuni.

Tidak heran jika sempat terjadi perang tawar-menawar di antara dua kolektor China. Zhang berkata hobi itu sangatlah melelahkan. "Namun jika Anda sudah terjun, bikin ketagihan," katanya.

Baca juga: Curangi Balapan Merpati, Dua Pria Bawa Burungnya Naik Kereta Peluru

Olahraga Berusia Ratusan Tahun

Balapan burung dara pertama kali tercatat di akhir era Dinasti Ming, yakni antara 1368 hingga 1644. Sejak balapan itu populer, burung dara Eropa pun mulai didatangkan ke China.

Namun sejak era Qing berakhir pada 1912, kegiatan tersebut dilarang karena penguasa saat itu takut jika ada organisasi yang berniat menggulingkan mereka.

Pelarangan itu berlangsung sekitar dua dekade hingga 1930-an di mana balap merpati diperbolehkan kembali, disusul pembentukan asosiasi peternak di seluruh kota.

"Meski Eropa mungkin menjadi tempat lahirnya balap merpati, China menjadi negara populer bagi olahraga itu dengan banyak uang yang dipertaruhkan," kata Sun.

Para pembalap biasanya ada yang menyertakan merpati andalan mereka ke klub untuk dilatih secara kolektif. Atau seperti Zhang, pelatihan mandiri.

Baca juga: Burung Dara Cina Terpantau Bermigrasi ke Pulau Seram

Saat hari balapan tiba, truk berisi burung dara aduan itu bakal dibawa berkilo-kilometer jauhnya ke sebuah tempat sebelum dilepaskan.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com