Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Ribuan Wig untuk Para Hakim, Pemerintah Zimbabwe Dikecam

Kompas.com - 06/04/2019, 17:23 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

HARARE, KOMPAS.com - Pemerintah Zimbabwe dihujani kecaman setelah diketahui menghabiskan ribuan dollar AS untuk mengimpor wig dari Inggris untuk para hakim.

Sejumlah kalangan menyebut, pembelian wig itu selain memboroskan keuangan negara, impor itu juga dianggap mempertahankan tradisi kolonial.

Harian The Zimbabwe Independent mengabarkan, Komisi Kehakiman negeri itu memesan 64 wig rambut kuda dari Stanley Ley Legal Outfitters di London.

Seluruh pesanan itu berharga 1.850 poundsterling atau Rp 34 juta untuk satu wig. Sehingga total pesanan pemerintah Zimbabwe bernilai 118.400 poundsterling atau sekitar Rp 2,1 miliar.

Baca juga: Pamer Rambut, Trump Patahkan Spekulasi Pakai Wig

Stanley Ginsburg, pemilik Stanley Ley, kepada CNN mengatakan, perusahaannya memang menjual wig hakim untuk pemerintah Zimbabwe.

Namun, jumlah wig yang dijual jumlahnya tak sebanyak seperti yang dikabarkan harian The Zimbabwe Independent.

Meski demikian, para pengacara dan aktivis di Zimbabwe terlanjut marah dengan pembelian wig besar-besaran itu.

Mereka mengatakan, tradisi hakim mengenakan wig mahal menunjukkan adanya salah kelola sumber daya keuangan.

Selain itu, keputusan ini juga menunjukkan kegagalan pemerintah meningkatkan layanan hukum bagi warga biasa Zimbabwe.

"Tradisi wig hakim berlanjut di Zimbabwe dengan semua harga dan kontroversinya tanpa keuntungan nyata untuk keadilan," kata Arnold Tsunga, direktur Komisi Internasional Juri di Afrika.

Sementara itu seorang jurnalis ternama dan pembuat film dokumenter Hopewell Chin'ono juga menyuarakan protesnya terkait impor wig ini.

"Negeri ini menderita akibat kesalahan luar biasa dalam mengelola sumber daya," kata Hopewell.

"Bagaimana Anda bisa menjelaskan pemerintah mengalokasikan Rp 2,1 miliar hanya untuk membeli wig dari Inggris, sementara pemerintah yang sama kesulitan menyediakan perban dan betadine di rumah sakit?" tambah Hopewell.

"Mereka ini orang-orang yang berteriak soal kedaulatan dan retorika anti-kolonial tetapi di saat yang sama mereka masih menggunakan wig mengerikan itu," tambah dia.

Hopewell mengatakan, negara-negara mantan penjajah sebenarnya tengah menertawakan Zimbabwe.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com