Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Dugaan Kejahatan Perang Tentara AS di Afghanistan, Visa Jaksa ICC Dicabut

Kompas.com - 05/04/2019, 19:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DEN HAAG, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mencabut Ketua Jaksa Penuntut Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) Fatou Bensouda.

Diberitakan The Guardian Jumat (5/4/2019), kabar itu muncul setelah Bensouda berniat menyelidiki dugaan kejahatan perang tentara AS di Afghanistan.

Baca juga: Kejahatan Perang di Benghazi, ICC Perintahkan Penangkapan Al-Werfalli

Dalam keterangan tertulis dari kantor jaksa penuntut, Bensouda bertekad bakal melanjutkan tugasnya di Den Haag tanpa diliputi rasa takut.

"Beliau menjalankan tugas secara independen berdasarkan Statuta Roma. Jaksa penuntut berkomitmen untuk terus bertugas secara profesional," demikian pernyataan kantor Bensouda.

Maret lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan larangan kepada setiap staf atau pejabat ICC untuk menyelidiki AS dan sekutunya.

Washington telah menolak keberadaan ICC sejak organisasi itu didirikan berdasarkan Perjanjian Roma pada 2002, dan menyerukan negara lain untuk mundur.

Sementara ICC menyatakan keputusan AS tidak akan berdampak kepada kunjungan Bensouda ke markas besar PBB, di mana dia bakal memberi keterangan kepada Dewan Keamanan.

Pada November 2017, Bensouda meminta hakim untuk mengabulkan otorisasi gunak membuka penyelidikan terkait dugaan kejahatan perang di Afghanistan.

Kejahatan perang itu diyakini tidak hanya dilakukan Taliban. Namun juga pasukan pemerintah dan tentara internasional, termasuk AS di dalamnya.

Investigasi itu juga bertujuan menyingkap tabir aktivitas Badan Intelijen Pusat AS (CIA) yang dilaksanakan di pusat penahanan Afghanistan.

Pompeo mengatakan tindakan Bensouda telah "menyerang hukum AS" ketika mengumumkan pembatasan visa bagi pejabat ICC yang berusaha menyelidiki mereka.

"Jika Anda bertanggung jawab atas penyelidikan terkait tentara AS di Afghanistan, maka jangan harap Anda bisa mempunyai visa untuk masuk," terang Pompeo.

Baca juga: Luapkan Protes ke DK PBB, Ketua Panel Kejahatan Perang Suriah Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com