Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah NASA, India Sebut Puing Satelit yang Ditembak Rudal Tak Berbahaya

Kompas.com - 04/04/2019, 20:57 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Ilmuwan India membantah tuduhan badan antariksa AS, NASA, yang menyebut uji coba rudal anti-satelit mereka telah membahayakan misi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

India mengklaim telah sukses melakukan uji coba rudal anti-satelit (A-SAT) dengan menembak sebuah satelit di luar atmosfer bumi pada 27 Maret lalu.

Namun NASA mengecam misi yang diberi nama "Shakti" itu sebagai hal yang mengerikan, karena telah menciptakan hingga 400 puing sampah antariksa yang berisiko bertabrakan dengan misi ISS.

Menanggapi pernyataan yang disampaikan pemimpin NASA, Jim Bridenstine tersebut, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), menyebut klaim badan antariksa AS salah.

Menurut peneliti, sekaligus penasihat senior ISRO, Tapan Misra, puing-puing satelit yang ditembak hancur rudal India tidak membahayakan satelit maupun misi luar angkasa lainnya karena mereka telah memperhitungkan bahwa serpihan itu akan habis terbakar dalam waktu enam bulan.

Baca juga: India Tembak Satelit Pakai Rudal, Serpihannya Ancam Stasiun Luar Angkasa Internasional

Dilansir Indian Express, Misra mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) bukanlah rudal "ledakan" melainkan lebih seperti "peluru".

Misra juga membandingkan dengan percobaan misil A-SAT yang dilakukan China pada 2017, yang menargetkan satelit di ketinggian 800 kilometer dari permukaan Bumi.

Menurutnya, uji coba oleh China menghasilkan puing yang masih tersisa hingga kini lantaran dilakukan pada ketinggian dengan tekanan udara lebih rendah.

"Mengetahui kemampuan para ilmuwan India, saya yakin mereka telah melakukannya dengan benar, dengan segala cara dan perhitungan yang tidak akan mempermalukan India."

"Uji coba kami dilakukan di ketinggian sekitar 300 kilometer dan itu akan menghilang lebih cepat," kata Misra, dalam diskusi membahas program antariksa India, Kamis (4/4/2019).

Misra menambahkan, untuk puing-puing yang masih ada di luar angkasa, akan selalu diperiksa oleh negara-negara menggunakan jaringan radar, kamera, dan teleskop luar angkasa.

"Negara-negara saling bekerja sama satu sama lain. Jika ada puing yang terdeteksi dan berisiko bertabrakan dengan satelit, maka Anda selalu dapat mengubah arah satelit," kata Misra kepada Indian Express.

Baca juga: Bikin Sampah Angkasa, Aksi India Tembak Satelit Pakai Misil Dikritik

Dia menegaskan bahwa India tidak akan melakukan sesuatu dengan sengaja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan di luar angkasa.

India mengklaim sukses melakukan uji coba rudal A-SAT pada 27 Maret dan menjadi negara keempat di dunia yang memiliki teknologi tersebut, setelah AS, China, dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com