KOMPAS.com - Martin Luther King Jr dikenal sebagai aktivis sosial yang memimpin pergerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat pada era 1950-an.
Peran Martin Luther King Jr paling dominan adalah mengakiri undang-undang pemisahan rasial antara keturunan Afrika-Amerika dengan warga kulit putih di AS, terutama di wilayah selatan.
Perjuangan dan peranannya dalam melawan praktik undang-undang pemisahan rasial itu membawanya menjadi peraih penghargaan Nobel Perdamaian pada 1964.
Namun, pada 4 April 1968 dia ditembak ketika berada di balkon kamarnya, lantai dua Motel Lorraine di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat.
Ketika itu, dia memberi dukungan terhadap aksi mogok yang dilakukan para pekerja sanitasi di kota untuk memperjuangkan kesetaraan ekonomi.
Tepat 51 tahun setelah kematiannya, berikut adalah fakta menarik mengenai Martin Luther King:
Martin Luther King Jr lahir dari pasangan pendeta Martin Luther King Sr dan Alberta Williams King yang merupakan keturunan Afrika-Amerika.
Lahir di tengah keluarga pendeta membuat King Jr tumbuh sebagai anak yang religius. Namun, kehidupan masyarakat selatan AS saat itu yang masih lekat dengan rasisme membuatnya mengalami banyak pengalaman buruk.
Nama Martin yang dikenal sampai sekarang bukan nama aslinya. Nama itu didapat ketika ayahnya melakukan perjalanan ke Jerman dan menjadi terinspirasi oleh pemimpin Reformasi Protestan pada abad ke 16, Martin Lurther.
Terinspirasi oleh perjuangan tersebut, ayahnya mengubah namanya sendiri dan putranya yang ketika itu berusia 5 tahun dengan nama depan Martin.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Martin Luther King Jr, Tokoh Persamaan Hak Sipil
Empat tahun berselang, MLK Jr meraih gelar sarjana sosiologi dan bergabung dengan sekolah seminari teologi Crozer di Pennsylvania. Dia kemudian melanjutkan studinya pascasarjana di Universitas Boston.
Pada tahun 1955, King Jr merampungkan studinya dan peraih gelar doktoralnya di usia yang masih sangat muda, yakni 25 tahun.
Setahun sebelumnya, King Jr juga resmi mengikuti jejak sang ayah dan menjadi pendeta di Gereja Baptis Dexter Avenue di Montgomery, Alabama.
Pada 28 Agustus 1963, Martin Luther King Jr menyampaikan pidato pada sebuah aksi demonstrasi besar-besaran yang diikuti 200.000 orang di Lincoln Memorial di Washington menjadi momen bersejarah.