Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Mengapa AS Ingin Kami Keluar dari Venezuela, Padahal Mereka Punya Markas di Seluruh Dunia?

Kompas.com - 04/04/2019, 13:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menanggapi permintaan Amerika Serikat (AS) agar mereka meninggalkan Venezuela.

Baik Presiden Donald Trump maupun Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan agar Kremlin memutuskan hubungan militer dengan Venezuela.

Pernyataan itu muncul setelah Rusia mengerahkan 100 orang pasukan dan 35 ton peralatan militer dengan dua pesawat di Caracas pada Maret lalu.

Baca juga: Kekebalannya Dicabut, Pemimpin Oposisi Venezuela Terancam Hadapi Tuntutan Kriminal

Diwartakan Newsweek Rabu (3/4/2019), dalam wawancara dengan harian lokal Moskovskij Komsomolets, Lavrov menyebut komentar itu "arogan".

"Mengapa mereka mengatakan negara di luar kawasan Barat dilarang berkepentingan di sana? Jadi, apa yang AS lakukan?" tanya Lavrov.

Dia kemudian meminta agar dibuka peta yang memperlihatkan markas AS. "Seluruh dunia penuh dengan titik merah dan menampilkan risiko," terang Lavrov.

Newsweek memberitakan berdasarkan peta 2015, Washington mempunyai sekitar 800 markas. Lebih banyak dari markas negara lain jika digabungkan.

Kremlin mengerahkan militernya untuk menyokong Presiden Nicolas Maduro yang tengah diterpa krisis ekonomi dan desakan agar dia mundur.

Trump telah memperingatkan agar Rusia keluar dari Venezuela dan menyatakan segala opsi telah ada "di meja" dan siap dipertimbangkan.

Adapun Utusan Khusus AS untuk Venezuela Elliot Abrams berkata Moskwa bakal menyesal dan "membayar akibatnya" karena sudah membantu rezim Maduro.

Rusia mempertahankan keberadaan mereka di Venezuela sebagai bagian dari kerja sama militer yang diteken pendahulu Maduro, mendiang Hugo Chavez.

Rusia dan China telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada Maduro dengan Kremlin menambahkan, mereka telah membuka pusat pelatihan pilot helikopter.

Lavrov melanjutkan, Rusia bakal terus menyatakan dukungan kepada rezim Maduro. Namun dia membantah jika mereka berniat melakukan intervensi.

"Saya menjamin jika ada usaha untuk melakukan intervensi, mayoritas negara Amerika Latin tentu bakal bersatu dan menentangnya," tegas Lavrov.

Baca juga: Ketika yang Kaya dan yang Miskin Bersatu demi Air di Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com