Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Kalah di Istanbul, Partainya Erdogan Protes Hasil Pemilu

Kompas.com - 03/04/2019, 08:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

ANKARA, KOMPAS.com - Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) nampaknya tidak menerima kekalahan tipis dalam pemilihan wali kota Istanbul.

Sehingga, partainya Presiden Recep Tayyip Erdogan itu memilih untuk mempermasalahkan hasil pemilu lokal di kota terbesar di Turki itu.

AKP menuding ada kejanggalan dalam proses penghitungan suara dan mempertanyakan hasil penghitungan di setiap distrik Istanbul.

Baca juga: Menanti Langkah Erdogan Usai Gempa Bumi Pemilu Lokal

Dari hasil resmi yang dirilis komisi pemilihan, calon dari oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) unggul 25.000 suara dari kandidat AKP.

Media pemerintah juga mengabarkan dugaan terdapat kertas suara yang dicuri sehingga merusak perolehan suara AKP.

AKP terus menegaskan kandidatnya di Istanbul, mantan PM Binali Yildirim unggul 4.000 suara dari kandiat CHP Ekrem Imamoglu.

Yildirim sendiri sebenarnya sudah mengakui kekalahannya tetapi kemudian AKP mengklaim kemenangan di Istanbul.

Sementara itu, dalam perolehan suara nasional AKP masih unggul dengan meraup suara 51,6 persen.

Namun, Istanbul, yang merupakan kampung halaman Presiden Erdogan, sejak 1994 tak pernah lepas dari genggaman AKP sejak Erdogan menjadi wali kota.

Selain itu, kekalahan di kota-kota besar seperti Ankara, Istanbul, dan Izmir menjadi pukulan telak bagi Erdogan karena merusak citra "tak terkalahkan" yang selama ini lekat pada dirinya.

Apalagi, pemilihan lokal ini oleh banyak kalangan disebut sebagai penentu dalam 16 tahun kekuasaan Erdogan karena digelar di saat perekonomian Turki memburuk.

Nilai tukar lira Turki terus anjlok dan negeri itu masuk ke dalam resesi ekonomi dalam tiga bulan terakhir 2018.

Baca juga: Kalah di Ankara dan Istanbul, Pukulan Telak bagi Erdogan

Angka inflasi melonjak hingga 20 persen dibarengi jumlah pengangguran yang juga meningkat.

Sebagian warga Turki masih mengagumi dan mendukung Erdogan. Namun, hampir separuh warga negeri itu kini meyakini Erdogan bisa dikalahkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com