Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shamima Begum: Saya Dicuci Otak oleh ISIS

Kompas.com - 02/04/2019, 15:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Nasi sudah menjadi bubur. Itulah yang dirasakan Shamima Begum setelah memilih bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) empat tahun silam.

Inggris memutuskan mencabut kewarganegaraan Shamima setelah dia diduga punya paspor Bangladesh. Namun Dhaka kemudian memberikan bantahan.

Baca juga: Minta Kesempatan Kedua, Pengantin ISIS Shamima Menyesal Punya Anak di Suriah

Tanpa kewarganegaraan, Shamima pun kini harus tinggal di kamp pengungsian al-Hawl milik Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang berlokasi di kawasan utara negara itu.

"Saya duduk dan memikirkan berapa lama saya harus tinggal di sini. Kini, saya harus menerima fakta itu, dan menganggapnya sebagai rumah sendiri," kata Shamima.

Bersama dua temannya Kadiza Sultana dan Amira Abase, Shamima kabur dari kampung halaman mereka di Bethnal Green, London, dan bertolak ke Suriah.

Di sana, dia menikah dengan anggota asal Belanda bernama Yago Riedijk. Pasangan itu melarikan diri ketika SDF menggempur benteng terakhir ISIS di Baghouz.

Di kamp pengungsi berisi 1.555 perempuan dan anak-anak terduga anggota ISIS, remaja 19 tahun itu melahirkan bayi yang dia beri nama Jarrah.

Namun, anak ketiga Shamima itu meninggal dalam usia tiga pekan pada Maret lalu setelah disebut mengalami infeksi di paru-parunya.

Dalam wawancara dengan The Times dilansir Sky News Selasa (2/4/2019), Shamima pun mengaku menyesal punya anak ingin diberikan kesempatan kedua.

"Saya dicuci otak oleh ISIS. Saat pergi ke Suriah, saya meyakini apa mereka katakan, dan tidak berusaha menyelami kebenaran di agama saya," kata Shamima.

Dia melanjutkan dengan memberikan sikapnya yang tidak menunjukkan penyesalan saat bergabung bersama ISIS, dan menimbulkan kemarahan publik.

Shamima mengaku dia melontarkan kalimat tersebut karena takut dengan ancaman yang dia terima dari anggota ISIS di dalam kamp pengungsi.

"Jika mereka menganggap saya melawan Daesh (akronim Arab ISIS), maka saya bakal diserang. Karena itu sangat takut," beber Shamima.

Baca juga: Suami Shamima Sebut Istrinya Patah Hati Setelah Bayinya Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com