Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Kesempatan Kedua, Pengantin ISIS Shamima Menyesal Punya Anak di Suriah

Kompas.com - 02/04/2019, 07:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pengantin ISIS asal Inggris meminta kesempatan kedua, dengan mengaku menyesal telah masuk kelompok itu dan melahirkan anak di Suriah.

Diwartakan Daily Mirror mengutip The Times, Senin (1/4/2019), Shamima menyesali semua hal yang telah dia lakukan dan berharap kembali ke Inggris untuk memulai segalanya dari awal.

Dia menyatakan telah dicuci otaknya. Sebelumnya, pemerintah Inggris telah mencabut kewarganegaraan perempuan berusia 19 tahun tersebut.

Baca juga: Suami Shamima Sebut Istrinya Patah Hati Setelah Bayinya Meninggal

"Sejak saya meninggalkan Baghouz, saya menyesali semua hal yang saya lakukan," katanya.

"Saya merasa ingin pulang ke Inggris untuk kesempatan kedua memulai kehidupan dari awal," ujarnya.

Ini merupakan wawancara pertama sejak kematian anaknya, Jarrah, di kamp pengungsi.

"Saya dicuci otak. Saya ke sini yakin semua hal yang sudah diajarkan, tapi saya hanya tahu sedikit," tuturnya.

"Saya juga menyesal punya anak di kekhalifahan," imbuhnya.

Shamima juga telah berharap dapat membesarkan anak ketiganya di Inggris sebelum bayi itu meninggal pada 8 Maret lalu karena infeksi paru-paru.

Putranya dimakamkan di kuburan tanpa nisan di pinggiran kamp pengungsi al-Roj. Untuk mengunjungi makam tersebut, dia harus dikawal oleh penjaga.

Remaja itu pernah memiliki dua anak, yang meninggal dunia akibat kekurangan gizi.

Shamima mengira "kekhalifahan" ISIS akan menjadi tempat yang aman untuk membesarkan anak-anak. Namun sekarang dia memahami, ISIS bukan tempat bagi keluarga.

Kini Shamima tidak memiliki apa pun kecuali salinan dari kitab suci Al Quran dan beberapa foto anak-anaknya.

Baca juga: Keluarga Shamima Gugat Keputusan Mendagri Inggris Cabut Kewarganegaraannya

Dia juga dapat berkomunikasi dengan keluarganya seminggu sekali selama beberapa menit. Dia selalu menyatakan ingin kembali bersama mereka dan menebus kesalahan.

Shamima kabur dari rumahnya di London timur untuk bergabung dengan ISIS pada 2015, ketika usianya 15 tahun.

Sebelumnya menginjak usia 16 tahun, dia menikahi anggota ISIS Yago Riedijk asal Belanda yang kala itu berumur 23 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com