Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus: Yerusalem Ada untuk Umat Kristen, Yahudi, dan Muslim

Kompas.com - 01/04/2019, 23:33 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

VATIKAN, KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menyebut bahwa Kota Yerusalem seharusnya dapat menjadi simbol koeksistensi agama.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang ditandatangani oleh Paus dan Raja Maroko Mohammed VI, pada Sabtu (30/3/2019), kota Jerusalem ada untuk umat Kristen, Yahudi, dan Muslim.

"Paus menganggap penting untuk melestarikan Kota Suci Yerusalem sebagai warisan bersama umat manusia, khususnya bagi para penganut tiga ajaran agama monoteistik, sebagai tempat pertemuan dan sebagai simbol hidup berdampingan secara damai, di mana saling menghormati, dan dialog bisa dikembangkan," tulis pernyataan yang dikeluarkan Vatikan.

Baca juga: Dekati Konvoi Raja Maroko dan Paus Fransiskus, Remaja Ditangkap

Raja Maroko saat ini menjabat sebagai ketua komite, yang dibentuk oleh Organisasi Kerja Sama Islam, yang memiliki tanggung jawab dalam melindungi dan memulihkan warisan agama, budaya, serta arsitektur di Yerusalem.

Kota Yerusalem telah sejak lama menjadi rebutan antara orang-orang Palestina dan Israel, dengan Palestina memandang wilayah Yerusalem Timur yang dicaplok Israel saat perang 1967 sebagai ibu kota negara di masa depan.

Namun Israel bersikeras memandang Kota Yerusalem seluruhnya sebagai ibu kotanya. Perbedaan pandangan ini menyebabkan pertikaian kedua negara masih berlanjut hingga kini, dengan PBB menganggap persoalan Yerusalem hanya bisa diselesaikan oleh Palestina dan Israel.

Akan tetapi pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan yang mengejutkan dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang diperkuat dengan pemindahan kedutaan AS untuk Israel dari Tel Aviv ke kota suci pada Mei tahun lalu.

Langkah pengakuan dan pemindahan kedutaan besar AS ke Yerusalem telah memicu kecaman dari masyarakat dunia. Meski demikian Trump dan AS tidak mundur dari pernyataan sikapnya.

Banyak negara menilai keputusan Trump dan AS sebagai kemunduran dalam proses perdamaian kedua negara, serta menjadi penghambat dalam tercapainya perdamaian di kawasan tersebut.

Kendati demikian sejumlah negara kemudian mengikuti langkah AS dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyatakan siap memindahkan kedutaan besar mereka ke kota itu.

Dua negara yang telah menyatakan sikap mengikuti langkah pengakuan AS terhadap Yerusalem adalah Rumania dan juga Honduras.

Baca juga: Meksiko Tuntut Permintaan Maaf Raja Spanyol dan Paus Fransiskus, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com