Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Pembangkang Klaim Dalangi Serangan ke Kedubes Korut

Kompas.com - 27/03/2019, 15:59 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebuah organisasi pembangkang Korea Utara mengklaim bertanggung jawab terhadap penyerangan kedubes Korut di Madrid bulan lalu.

Namun, kelompok ini membantah tuduhan bahwa peristiwa di kedubes Korut itu adalah sebuah serangan yang melbatkan orang bersenjata.

Pertahanan Sipil Cheolima (CCD), sebuah organisasi rahasia yang bertujuan menggulingkan rezim Kim, juga membantah keterlibatan pemerintah asing dalam operasi tersebut.

Baca juga: Seorang Penyerang Kedubes Korut di Madrid, Hubungi FBI

"Aksi tersebut bukan serangan. Kami merespon situasi mendesak di kedubes Madrid. Kami diundang ke kedutaan dan tak seperti berbagai laporan, tak ada pemukulan atau sejenisnya," demikian pernyataan resmi CCD, Selasa (26/3/2019).

"Kami menghormati Spanyol, sehingga tak ada senjata digunakan. Semua penghuni kedubes kami perlakukan dengan baik. Tak ada pemerintah lain yang terlibat atau mengetahui aktivitas kami ini," tambah CCD.

CCD menambahkan, mereka memiliki bukti untuk memperkuat pengakuan ini.

"Demi melindungi mereka yang meminta bantuan kami dan mereka yang melindungi orang lain, kami tak bisa menjelaskan lebih detil terkait operasi tersebut saat ini," CCD menegaskan.

Pernyataan ini dirilis beberapa jam setelah seorang hakim Spanyol mengatakan, FBI dihubungi salah seorang yang terlibat dalam penyerangan itu.

Hakim Jose de la Mata mencabut dekrit kerahasiaan terhadap investigasi dalam peristiwa yang terjadi pada 22 Februari itu.

Insiden itu dilakukan 10 orang yang menurut hakim mengaku sebagai anggota sebuah asosiasi gerakan HAM untuk pembebasan Korea Utara.

Dokumen pengadilan memang tidak secara spesifik menyebut nama CCD.

Lima hari setelah peristiwa itu, FBI dihubungi seorang pria yang diyakini sebagai pemimpin kelompok penyerang kedubes Korut.

Hakim De la Mata menambahkan, pelaku penyerangan yang sudah teridentifikasi, termasuk seorang warga AS dan Korea Selatan, pergi menuju ke Amerika usai insiden itu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Robert Paladina mengatakan, pemerintah AS tidak terkait dengan insiden di Spanyol itu.

Sedangkan FBI menolak memberi keterangan apapun terkait masalah ini.

Baca juga: Penyerang Kedubes Korut di Spanyol Diduga Grup yang Ingin Lengserkan Kim Jong Un

Nama Cheolima Civil Defense pertama kali diketahui dunia internasinal setelah dikabarkan melindungi Kim Han Sol, putra Kim Jong Nam.

Kim Jong Nam adalah kakak tiri Kim Jong Un yang tewas dibunuh dengan menggunakan gas saraf VX pada 2017 di bandara Kuala Lumpur, Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com