Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dinyatakan Kalah, Anggota ISIS Tembak Mati 7 Tentara SDF

Kompas.com - 26/03/2019, 20:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Kelompok ISIS pada Selasa (26/3/2019) mengklaim telah menyerang tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di kota Manbij, Suriah.

Serangan tersebut menewaskan 7 tentara yang didukung AS tersebut, beberapa hari setelah ISIS dinyatakan kalah.

Diwartakan kantor berita AFP, Manbij merupakan bekas kekuasaan kelompok ekstremis itu yang kini dikuasai SDF.

Baca juga: SDF Serukan Bentuk Pengadilan Internasional untuk Para Tersangka ISIS

Insiden serangan terhadap tentara SDF terjadi pada Senin (25/3/2019) menjelang tengah malam waktu setempat.

Sejumlah pria bersenjata menyerang tentara pos pemeriksaan di pintu masuk kota dan menewaskan 7 orang. Sehari kemudian, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Pasukan kekhalifahan telah menyerang pos pemeriksaan kota Manbij barat semalam," demikian pernyataan ISIS.

Juru bicara Dewan Militer Manbij, Sherfan Darwsih, meyakini serbuan itu sebagai aksi balas dendam.

"Setelah kejayaan ISIS berakhir, kami telah memasuki fase sel tidur," ucapnya.

"Sel-sel tidur ini sedang diaktifkan dan melakukan serangan, tapi kami menggagalkan operasi mereka," imbuhnya.

Kepala Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) Andel Rahman menyatakan, serangan itu merupakan yang paling berdarah di Manbij sejak 16 Januari lalu.

Saat itu, sebanyak 19 orang - termasuk empat personel tewas dalam aksi bom bunuh diri yang diklaim oleh ISIS.

Baca juga: Jadi Pengantin ISIS di Suriah, Mantan Tentara Irlandia Ingin Pulang

Dia meyakini, ratusan anggota SDF telah terbunuh dalam serangan yang diyakini telah dilakukan oleh sel-sel tidur ISIS sejak Agustus 2018.

Seperti diketahui, ISIS berjanji untuk melakukan serangan balas dendam terhadap SDF usai kekalahan di desa Baghouz, dekat dengan perbatasan Irak, pada Sabtu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com