Perusahaan Jepang Ini Targetkan Jual Motor Terbang pada 2022

TOKYO, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Tokyo, Jepang, ALI Technologies Inc, menargetkan untuk dapat mulai menjual sepeda motor terbang pertama mereka pada 2022.

ALI Technologies, yang utamanya mengembangkan perangkat drone kecil, berharap dapat menjual produk, yang mereka sebut dengan "hoverbike", ke negara-negara berkembang di Afrika, Timur Tengah, dan Asia, dengan infrastruktur jalan yang buruk.

Di antara banyak perusahaan di seluruh dunia yang mengembangkan kendaraan terbang, ALI Technologies telah memulai misi mereka untuk mencoba memasuki pasar masa depan tersebut.

"Kami akan membuat sepeda (terbang) terlebih dahulu, sebelum menciptakan mobil terbang yang akan banyak digunakan oleh masyarakat di masa depan," ujar Direktur Eksekutif Shuhei Komatsu, dikutip Japan Times, Senin (25/3/2019).

Baca juga: Tahun 2020, Polisi Dubai Bakal Kendarai Motor Terbang untuk Patroli

"Hoverbike kami adalah gabungan dan pengembangan dari teknologi drone kami," lanjut Komatsu yang optimistis perusahaannya bakal mampu mengkomersialkan sepeda motor terbang.

Sepeda motor terbang yang dibayangkan perusahaan itu akan menggunakan tenaga baling-baling untuk dapat melayang setinggi puluhan sentimeter di atas permukaan tanah, dan akan tetap pada ketinggian yang diinginkan melalui teknologi yang menggunakan sensor untuk menghindari rintangan.

ALI Technologies saat ini sedang mengembangkan versi terbatas yang akan khusus dijual sekitar akhir tahun depan, dengan pemesan direncanakan dibuka paling cepat bulan Mei mendatang.

Adapun untuk produksi massal yang bakal dirilis ke pasar direncanakan sudah akan dapat dilakukan sekitar tahun 2022.

"Kami ingin sudah dapat mengirimkan sepeda motor terbang ini kepada pelanggan kami sekitar tahun 2022," ujar Komatsu, sembari menambahkan harganya akan disesuaikan.

"Pihak perusahaan berharap sepeda motor terbang akan dapat digunakan di jalanan umum di Jepang," imbuhnya.

Baca juga: Sempat Bikin Panik, Meteor di Langit LA Ternyata Aksi Manusia Terbang