Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2019, 21:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Ketika sejumlah keluarga di Irak berkumpul untuk merayakan Hari Ibu pada liburan Tahun Baru Kurdi dengan bertamasya, tragedi justru terjadi.

Kapal feri yang membawa ratusan orang terbalik di Sungai Tigris di Mosul pada Kamis (21/3/2019), dengan 94 orang dinyatakan tewas.

Diwartakan kantor berita AFP, sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.

Baca juga: Petaka di Tahun Baru Kurdi, Kapal Feri Terbalik Tewaskan 94 Orang

Selang tiga hari kemudian, pada Minggu (24/3/2019), parlemen Irak memutuskan untuk memecat Gubernur provinsi Nineveh, Nawfel Akoub, karena dianggap lalai.

Akoub telah menjadi sasaran kemarahan keluarga korban atas dugaan korupsi dan kronisme.

Saat dia mengunjungi lokasi tragedi pada Jumat lalu, batu dilemparkan pada iring-iringannya oleh pengunjuk rasa.

Sementara itu, dua wakil gubernur juga dipecat dalam pemungutan suara yang digelar di majelis nasional.

Sebanyak 16 orang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas insiden tersebut.

Parlemen juga menyatakan, para korban yang tewas dalam tragedi itu memungkinkan keluarga mereka untuk menerima kompensasi finansial dan membuka jalan bagi proses pengadilan.

Pihak berwenang mengumumkan sebanyak 63 orang masih dinyatakan hilang sejak kejadian tersebut.

Tragedi itu juga memicu puluhan mahasiswa menggelar aksi protes di kampus mereka di Mosul. Mereka berpakaian warna hitam untuk mengenang para korban.

Baca juga: Pengadilan Irak Hukum Mati Anggota ISIS asal Belgia

Salah satu mahasiswa, Adullah al-Jubburi, mengatakan unjuk rasa digelar sekaligus untuk menuntut politisi dan pegawai negeri yang korup agar diganti.

Isra Mohammed, mahasiswa lain, ingin agar pejabat yang korup segera diadili.

"Gubernur dan semua pejabat korup harus diadili. Kami muak dianiaya dan dipinggirkan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com