Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Yakin ISIS Masih Jadi Ancaman

Kompas.com - 24/03/2019, 12:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyambut baik kekalahan kelompok ISIS setelah perjuangan selama lima tahun.

Meski demikian, pria berusia 72 tahun itu menyebut kelompok ekstremis tersebut tetap menjadi ancaman.

Melansir dari kantor berita AFP, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS akhirnya membasmi ISIS di wilayah kantong terakhirnya yang sempit di desa Baghouz, Suriah.

Baca juga: Pendukung Trump Mengaku Kirim Bom Rakitan ke Tokoh Demokrat

Operasi melawan sisa-sisa kekuasaan ISIS berlangsung secara intens selama enam bulan terakhir di Baghouz.

"Kami akan tetap waspada, sampai akhirnya kalah di mana pun kelompok itu beroperasi," demikian pernyataan Trump yang dirilis pada Sabtu (24/3/2019).

"AS akan membela kepentingan Amerika kapan saja dan di mana saja diperlukan," lanjutnya.

"Kami akan terus bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk menghancurkan teroris radikal," imbuhnya.

Trump juga punya pesan khusus bagi kaum muda setelah ISIS dikalahkan.

"Kepada semua orang muda di internet yang percaya pada proganda ISIS, Anda akan mati jika bergabung," katanya.

"Sebaliknya, pikirkan tentang menjalani kehidupan yang hebat," ujarnya.

Diwartakan BBC, Presiden Perancis Emmanue Macron juga menyebutkan, masih ada ancaman dan perang melawan kelompok teroris masih berlanjut.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyambut kekalahan ISIS sebagai tonggak bersejarah.

Baca juga: Setelah Dinyatakan Kalah, Akankah Ancaman ISIS Sepenuhnya Hilang?

"Pemerintah tetap berkomitmen untuk memberantas idelogi beracun ISIS," tuturnya.

Ribuan perempuan dan anak-anak, dengan sebagian berasal dari negara asing, telah melarikan diri dari perempuran menuju kamp-kamp yang dikelola SDF untuk para pengungsi.

Sementara, banyak anggota ISIS yang meninggalkan Baghouz. Sebagian yang tetap tinggal, melakukan perlawanan sengit dengan mengerahkan bom bunuh diri dan bom mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com