Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Cabul, Label Sebuah Bir di Rusia Picu Perdebatan

Kompas.com - 22/03/2019, 12:30 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah merek bir di Rusia memicu perdebatan setelah menggunakan gambar sadomasokis di botolnya.

Penyulingan bir Kopytov, di kota Barnau, wilayah Altai, Siberia belum lama ini meluncurkan produk barunya Pryanik Imperial Stout.

Di botolnya produsen menempelkan gambar seorang perempuan yang memakai bola penyumbat mulut.

Baca juga: Beri Bir untuk Anak Balitanya, Pria Ini Ditangkap Polisi

Akun Instagram penyulingan itu menyebut bir tersebut sebagai sebuah "tsunami" aroma kayu manis, cengkeh, adas manis, merica hitam, dan jintan.

Perusahaan itu menyebut, minuman ini rasanya mirip pyranik atau roti madu khas Rusia, tetapi dengan kandungan alkohol.

Namun, Yulia Shlyakhova, perancang fesyen asal Barnaul yang kini tinggal di St Petersburg, mengeluhkan gambar yang digunakan perusahaan bir kepada Badan Anti-monopoli.

Dia mengatakan, gambar itu memamerkan kekerasan terhadap perempuan, cabul, dan ofensif.

Di sisi lain, perusahaan bir menegaskan mereka tidak bermaksud menyerang siapa pun dan selalu menghormati perempuan.

Cabang Badan Anti-monopoli di Altai kemudian mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini dengan melakukan voting online.

Tujuannya untuk melihat apakah publik pada umumnya menilai label yang digunakan pabrik bir itu tidak pantas.

Badan tersebut telah mencoba metode ini saat menangani keluhan dua iklan pusat kebugaran yang dianggap menghina orang bertubuh gemuk.

Baca juga: Taybeh Beer, Bir Halal Buatan Asli Palestina

Sayangnya, badan anti-monopoli tidak menyangka skala respon yang muncul dalam voting online kali ini.

Ide untuk membuat jajak pendapat ini nyaris memicu kekacauan seperti halnya label bir itu. Apalagi, untuk menggelar voting pemerintah menggunakan media sosial VK.

"Saya terkejut melihat penegakan hukum menjadi sebuah masalah voting online," kata Yuliya kepada hareian Moskovsky Komsomolets.

"Jadi siapa yang memiliki banyak teman di VK bisa memutuskan apa yang benar dan apa yang salah," tambah dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber BBC

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com