Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Marinir AS Peringatkan Trump soal Pembangunan Tembok

Kompas.com - 22/03/2019, 09:34 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Panglima Korps Marinir AS Jenderal Robert Neller memperingatkan, rencana Presiden Donald Trump pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko memberikan risiko besar bagi korps Marinir.

Peringatan sang jenderal itu dipublikasikan harian The Los Angeles Time berdasarkan sejumlah dokumen.

Dalam sebuah memo yang ditujukan untuk penjabat Menhan Patrick Shanahan dan Menteri AL Richard Spencer, Jenderal Neller mengatakan rencana Trump itu membuat dia harus membatalkan latihan di lima negara.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Marinir AS Mendarat di Pulau Iwo Jima

Korps Marinir AS dipastikan batal berlatih di Indonesia, Skotlandia, dan Mongolia. Serta partisipasi mereka dalam latihan bersama di Australia dan Korea Selatan dikurangi.

Neller menambahkan, deklarasi kondisi darurat yang dilakukan Trump untuk mengamankan anggaran 6,7 miliar dolar AS dari anggaran Pentagon untuk pembangunan tembok perbatasan bisa berdampak terhadap Korps Marinir.

Jika anggaran itu dialihkan maka Korps Marinir tidak bisa membangun pangkalan anti-badai di Carolina Utara dan Georgia.

"Di saat tahun anggaran 2019 seharusnya menjadi tahun yang bagus karena anggaran turun tepat waktu, semua hal positif itu kini tertutupi faktor-faktor negatif," ujar Neller.

"Hal tersebut memimbulkan risiko yang tak bisa diterima untuk kesiapan tempur Korps Marini," tambah Neller.

Sejauh ini Menhan Shanahan belum mengalihkan anggaran yang diinginkan Presiden Trump itu.

"Secara keuangan, pemulihan kawasan yang terdampak badai menjadi tekanan anggaran yang paling signifikan di dalam memo itu," kata juru bicara Korps Marinir, Kapten Joseph Butterfield.

Baca juga: Mantan Marinir Gagal Kabur dari Penjara Usai Panjat Tembok 8 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com