Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Pelaku Penembakan Utrecht Berhubungan dengan Kelompok Ekstremis Turki

Kompas.com - 21/03/2019, 16:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

UTRECHT, KOMPAS.com - Sebuah laporan menyatakan kakak pelaku penembakan trem di Utrecht, Belanda, mempunyai hubungan dengan sebuah kelompok ekstremis Turki.

Gokmen Tanis ditangkap setelah melepaskan tembakan di kawasan 24 Oktoberplein pada Senin (18/3/2019). Menewaskan tiga orang, dan melukai lima lainnya.

Baca juga: Anggota ISIS Dijejer di Jalan dan Dieksekusi oleh Kelompok Ekstremis Rival

Pria berusia 37 tahun itu berada dalam penahanan polisi yang melanjutkan, seorang pria lain berumur 40 tahun juga ditangkap karena diduga berhubungan dengan penembakan itu.

Media Belanda De Telegraaf via Daily Mail Rabu (20/3/2019) memberitakan, Tanis mempunyai dua kakak yang terlibat dalam pergerakan ekstremis bernama Khalifah.

Pergerakan itu dipimpin Metin Kaplan yang tinggal di Jerman. Dia awalnya membentuk kelompok tersebut dengan nama Caliph of Cologne.

Pada 2005, Kaplan dipenjara di Turki karena terlibat dalam perencanaan mengganti konstitusi dan serta berusaha melancarkan serangan teror.

Kakak Tanis itu disebut pernah menjalani pelatihan di Chechnya, dan sempat bertempur di kawasan tersebut melawan pemerintah Rusia pada 1990-an.

Salah satu kakak Tanis disebut bekerja sebagai sopir sebuah perusahaan taksi yang diduga mempunyai jaringan dengan pergerakan Khalifah.

Jaksa penuntut kini punya waktu hingga Jumat (22/3/2019) sebelum Tanis dihadapkan ke hakim penyelidik yang bisa memperpanjang masa penahanannya.

Kepolisian menyatakan mereka mempertimbangkan serangan itu bermotif terorisme setelah menemukan sepucuk surat di mobil yang digunakan Tanis untuk kabur.

Adapun tiga korban tewas adalah remaja putri berusia 19 dari kota tetangga Vianen. Kemudian korban lainnya adalah pria berusia 28 dan 49 tahun di Utrecht.

Penyelidik sempat membuka rekam jejak kejahatan Tanis, dan menemukan dia bakal dihadapkan di pengadilan Juli mendatang atas dakwaan perkosaan.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengungkapkan karena serangan Utrecht ini, dia merasa mempunyai ikatan kuat dengan korban di Christchurch, Selandia Baru.

Baca juga: India Tanggapi Skeptis Pakistan yang Klaim Menahan 100 Anggota Kelompok Ekstremis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com