Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Bloody Mary, Ratu Inggris Pembantai Ratusan Orang

Kompas.com - 18/03/2019, 18:55 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini sejumlah film horor menampilkan hantu bernama Bloody Mary, yang akan muncul di cermin jika memanggi namanya tiga kali.

Namun di Inggris, sosok itu sungguh ada. Dia bukan hantu atau penyihir, melainkan seorang ratu.

Mary Tudor atau Mary I merupakan ratu Inggris yang memerintah pada 1553 hingga kematiannya pada 1558.

Dia mendapat julukan Bloody Mary karena membantai ratusan orang dengan membakar mereka di tiang pancang.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Victor Emmanuel II, Raja Italia Bersatu

Namun sekali lagi, sejarah ditulis oleh para pemenang.

Kehidupan awal

Dia lahir dengan nama Mary Tudor pada 18 Februari 1516 di Istana Placentia di Greenwich, Inggris.

Dia merupakan satu-satunya anak Raja Henry VIII dan istri pertamanya, Putri Catherine dari Aragon, yang bertahan hidup.

Mary dibaptis sebagai seorang Katolik tak lama setelah kelahirannya. Ibu dan para cendekiawan yang memberi pengajaran untuknya sehingga dia unggul dalam musik dan bahasa.

Sebagai Putri Wales, dia dikirim oleh ayahnya untuk tinggal di perbatasan Welsh pada 1525. Sementara, ayahnya itu sedang berusaha untuk mengatur pernikahan untuknya.

Namun ternyata Henry berencana menceraikan Catherine untuk menikahi Anne Boleyn, salah satu dayang Catherine, yang mengundang banyak kekaguman di dalam istana atas sikapnya.

Mary I ketika masih berstatus putri. (Britannica) Mary I ketika masih berstatus putri. (Britannica)
Paus menolak mengakui hak Henry untuk menceraikan Catherine, bahkan setelah perceraian itu disahkan di Inggris.

Pada 1534, Henry memutuskan hubungan dengan Roma dan mendirikan Gereja Inggris.

Setelah Anne melahirkan Elizabeth, raja khawatir Mary akan menimbulkan tantangan bagi suksesi takhta.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Edwin Land, Penemu Kamera Polaroid

Dia berhasil mendesak Parlemen untuk menyatakan gadis 17 tahun itu tidak sah sebagai pewaris kerajaan.

Mary tidak boleh lagi menemui ibunya, yang dikirim untuk tinggal jauh darinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com