Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penembakan Masjid, Polisi Evakuasi Warga di Sebuah Kota

Kompas.com - 15/03/2019, 18:43 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Kepolisian Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar sebuah properti di kota Dunedin yang diyakini terkait serangan masjid siang tadi.

Polisi mengatakan, properti yang terletak 350 kilometer dari kota Christchurch itu, memiliki kaitan dengan serangan teroris yang menewaskan 49 orang itu.

"Evakuasi warga di kawasan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi," kata polisi tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Baca juga: Dunia Ramai-ramai Kutuk Serangan Teroris di Masjid Selandia Baru

Nampaknya langkah polisi ini dilakukan karena properti di kota Dunedin itu disebutkan dalam manifesto yang disebarkan pelaku di internet.

Sebelumnya, polisi mengatakan, dua bahan peledak ditemukan di dalam sebuah mobil yang digunakan sang teroris penyherang dua masjid di Christchurch itu.

Saat itu, teroris itu bersma dua orang lainnya sudah ditahan kepolisian Selandia Baru.

Pelaku penembakan adalah seorang pria Australia berusia 28 tahun yang kini sudah dijerat dakwaan pembunuhan.

Dia akan dihadirkan di pengadilan Christchurch pada Sabtu (16/3/2019) untuk mendengarkan dakwaan yang dijeratkan kepadanya.

Sementara dua orang lainnya masih ditahan meski kaitannya dengan si pelaku belum diketahui.

Sementara itu, PM Jacinda Ardern mengatakan, serangan teroris ini merupakan hari terkelam bagi Selandia Baru.

Baca juga: Tim Kriket Bangladesh Nyaris Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru

"Ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami ketahui, serangan ini sudah direncanakan dengan baik," kata Ardern.

Sebagai bentuk antisipasi, kepolisian mengimbau umat Muslim Selandia Baru untuk sementara tidak mengunjungi masjid hingga situasi dinyatakan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com