Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Aksi Protes Perubahan Iklim, Ratusan Ribu Murid di Seluruh Dunia Bolos

Kompas.com - 15/03/2019, 10:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABC

WELLINGTON, KOMPAS.com - Ratusan ribu anak-anak di seluruh dunia menggelar aksi protes pada Jumat (15/3/2019) menggelar aksi protes perubahan iklim, yang diawali di Australia dan Selandia Baru.

Dari sana, para generasi muda ini akan disusul aksi serupa di lebih dari 100 negara.

Mereka rela bolos sekolah demi mendesak para pemimpin dunia bertindak atas perubahan iklim untuk melindungi planet ini.

Baca juga: Greta Thunberg, Remaja 16 Tahun Dinominasikan Raih Nobel Perdamaian

Diwartakan kantor berita AFP, ribuan murid turun ke jalan di Wellington sambil membawa spanduk bertuliskan "Time's Melting Away" dan "Act Now or Swim".

Sementara, ribuan lainnya berkumpul di Sydney untuk menuntut pemerintah berbuat lebih banyak dengan mengetatkan penggunaan bahan bakar fosil.

Aksi tersebut akan berdampak pada ruang kelas yang kosong di sejumlah kota di seluruh dunia, dari Boston hingga Bogota, dari Dhaka ke Durban, serta dari Lagos ke London.

"Mereka orang muda yang mengambil kendali dan menyadari mereka memiliki kekuatan masyarakat, itu benar-benar luar biasa," kata Abigail O'Regan di ibu kota Selandia Baru.

Aksi protes itu terinspirasi oleh aktivis remaja asal Swedia, Greta Thunberg, yang berkemah di depan parlemen d Stockholm pada tahun lalu.

Dia menuntut tindakan dari para pemimpin dunia untuk mengatasi pemanasan global.

"Kami hanya melihat permulaan," kicaunya menanggapi unjuk rasa yang digelar hari ini.

"Saya pikir perubahan membentang di cakrawala dan orang-orang akan membela masa depan mereka," ujarnya.

Greta kini dinominasikan untuk meraih Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun ini.

Bujukan agar tak bolos

Beberapa guru dan pemimpin politik telah mencoba membujuk atau memperingatkan murid agar tidak bolos sekolah. Namun, upaya itu tidak berhasil.

Di Australia, Menteri Pendidikan Dan Tehan mempertanyakan apakah protes tersebut benar-benar mewakili gerakan akar rumput.

"Murid meninggalkan sekolah untuk aksi protes bukanlah sesuatu yang harus kita dukung," katanya.

Halaman:
Sumber AFP,ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com