Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Tuding AS Lancarkan "Serangan Teroris" ke Pabrik Pengolahan Minyak

Kompas.com - 14/03/2019, 23:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Tangki penyimpanan di sebuah pabrik pengolahan minyak di Venezuela terbakar akibat "serangan teror".

Menteri Perminyakan Venezuela, Manuel Quevedo, menuding pemerintah Amerika Serikat dan pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan di pinggiran kota Barcelona, Venezuela timur itu.

Dilansir AFP, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat insiden yang terjadi pada Rabu (13/3/2019) malam tersebut, di mana tiga buah tangki penyimpanan minyak Petro San Feli terbakar.

Quevedo menyalahkan Guaido, pemimpin oposisi yang juga kepala Majelis Nasional Venezuela, dengan menyebutnya telah berkolusi dengan AS.

Baca juga: Warga Venezuela Kaget Air Keran Mereka Berubah Jadi Hitam

"Ada tindakan teroris yang kami kecam di tingkat internasional," kata Quevedo kepada jaringan televisi pemerintah, VTV.

Dia menuding senator AS, Marco Rubio, yang dianggap Caracas sebagai politisi yang berpengaruh dalam kebijakan AS melawan pemerintahan Maduro.

Quevedo mengatakan, Rubio telah memerintahkan lebih banyak tindak kekerasan di Venezuela dan bersama Guaido telah mengintensifkan serangan teroris terhadap perusahaan minyak milik negara, PDVSA, sehingga mempengaruhi ekspor minyak mentah yang vital bagi negaranya.

"Amerika Serikat telah memutuskan untuk merampok sumber minyak Venezuela... (dan) ingin darah mengalir," tulis Quevedo di akun media sosial Twitter.

Ekspor minyak telah menyumbang hingga 90 persen pendapatan ekspor Venezuela. Namun keuntungan yang diperoleh telah merosot tajam akibat kurangnya investasi dan kesalahan manajemen selama bertahun-tahun.

Adanya sanksi AS turut memangkas lebih banyak pengiriman minyak Venezuela ke luar negeri.

Baca juga: China Siap Bantu Venezuela Atasi Krisis Listrik Akibat Pemadaman Massal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com