Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2019, 15:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Maskapai Ethiopian Airlines mengumumkan kotak hitam pesawat ET 302 yang jatuh pada Minggu (10/3/2019) bakal dikirim ke Paris, Perancis.

"Delegasi Ethiopian bersama Biro Investigasi Kecelakaan (AIB) sudah menerbangkan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) ke Paris," ujar maskapai di akun Twitter-nya.

Kedua kotak hitam ET 302 itu ditemukan 24 jam setelah pesawat itu jatuh sekitar enam menit setelah lepas landas di dekat Bishoftu.

Baca juga: Kedua Kotak Hitam Ethiopian Airlines Ditemukan

Karena tidak mempunyai teknologi untuk menganalisis FDR dan CVR, Ethiopian Airlines menyatakan mereka bakal mengirimnya ke Eropa.

Juru bicara maskapai pelat merah Etiopia kepada Reuters dikutip Africa News Kamis (14/3/2019), mereka mengatakan dua kotak hitam itu bakal dibawa ke Jerman.

Namun, Jerman menolak permintaan Ethiopian. Beberapa jam kemudian, Biro Federal Investigasi Kecelakaan Pesawat (FBU) mengungkapkan alasannya.

"Ini adalah tipe pesawat baru dengan kotak hitam dan piranti lunak terbaru. Kami tak bisa melakukannya," ujar juru bicara FBU Germout Freitag.

Banyak pengamat penerbangan memperkirakan Ethiopian bakal menyerahkan dua kotak hitam itu kepada Boeing selaku pabrikan pesawat yang jatuh itu.

Hingga akhirnya Biro Penyelidik Kecelakaan Perancis (BEA) melalui juru bicaranya mengumumkan bersedia menganalisis kotak hitam tersebut.

BEA merupakan salah satu badan penyelidik kecelakaan pesawat paling aktif setelah Dewan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (AS).

Dilansir AFP, Ethiopian berkepentingan untuk secepatnya mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tipe 737 MAX 8 yang menewaskan 157 orang itu.

Presiden AS Donald Trump akhirnya bergabung bersama negara lain di dunia yang melarang beroperasinya 737 MAX 8 pasca-kejadian di Bishoftu.

Otoritas AS berkata terdapat bukti baru adanya keterkaitan antara Ethiopian dengan maskapai Indonesia Lion Air JT 610 yang jatuh pada Oktober 2018.

Lion Air JT 610 yang jatuh pada 29 Oktober 2018 itu juga menggunakan pesawat tipe Boeing 737 MAX 8, dengan 181 penumpang dan delapan kru kabin tewas.

Baca juga: Tak Punya Alat Baca Datanya, Etiopia Kirim Kotak Hitam Boeing 737 MAX 8 ke Eropa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com