Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ingin Singkirkan Putri dan Menantunya dari Gedung Putih?

Kompas.com - 13/03/2019, 11:12 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Donald Trump dilaporkan menginginkan putrinya, Ivanka Trump, dan menantunya, Jared Kushner, keluar dari pekerjaan mereka sebagai penasihat senior sang presiden.

Trump disebut ingin mereka kembali ke New York karena sejumlah pemberitaan buruk di media.

Klaim itu muncul dalam buku terbaru berjudul Kushner Inc, karya jurnalis Vicky Ward yang akan terbit pada pekan depan.

Baca juga: Gedung Putih Bantah Ivanka Trump Masuk Kandidat Presiden Bank Dunia

Ketika Kelly bergabung dengan pemerintahan Trump pada musim panas 2017, Trump disebut frustrasi dengan Ivanka dan Kushner.

Penasihat senior Presiden AS, Jared Kushner.NICHOLAS KAMM / AFP Penasihat senior Presiden AS, Jared Kushner.
"Ketika dia mempekerjakan John F Kelly sebagai kepala staf, sebuah langkah yang didukung Trump dan Kushner pada saat itu, dia memberikan arahan awal: Singkirkan anak-anak saya, bawa mereka kembali ke New York," demikian laporan dari New York Times terkait buku itu.

Trump mengeluhkan anak-anaknya tidak tahu bagaimana harus berperan sehingga menghasilkan pemberitaan pers yang buruk.

"Kelly menjawab, akan sulit untuk memecat mereka, tapi dia dan presiden setuju akan membuat mereka sulit sehingga memaksa keduanya dengan tawaran pengunduran diri, yang selanjutnya diterima oleh presiden," lanjut laporan New York Times.

Diwartakan Newsweek, buku yang ditulis Ward menggambarkan berbagai strategi, manuver, dan perebutan kekuasaan yang memperlihatkan Invanka dan Kushner dalam persaingan internal.

Ward mengaku telah berbicara dengan 220 orang, yang kebanyakan secara anonim, untuk menyusunnya menjadi sebuah buku dalam dua tahun.

Bukan rasis

Dalam buku itu juga menceritakan tentang tanggapan putri sulung Trump membela sang ayah.

Ketika sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai penasihat ekonomi Gedung Putih setelah aksi protes nasionalis kulit putih yang mematikan di Charlottesville, Virginia, Gary Cohn memilih untuk bertemu dengan anak-anak Trump.

Dalam percakapan pada Agustus 2017 dengan Ivanka, Cohn terkejut dengan reaksinya.

Baca juga: Partai Demokrat Bakal Selidiki Kasus E-mail Pribadi Ivanka Trump

"Ayahku bukan rasis, dia tidak bermaksud apa-apa," ujar Ivanka merujuk pada penolakan presiden untuk langsung mengutuk nasionalis kulit putih.

Cohn akhirnya tidak mengundurkan diri setelah itu. Namun, dia mundur karena kalah dalam perdebatan kebijakan perdagangan tahun lalu.

"Ivanka dan Jared membawa saya ke pemerintahan. Kami bekerja sama dengan baik dan terus menjadi teman sampai hari ini," katanya, Senin lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com